[caption caption="Aksi Polisi Kita dan Apresiasi Masyarakat"][/caption]
Â
Sebelum memulai isi tulisan, perkenankan saya mengucapkan duka mendalam untuk para korban tewas (kecuali untuk pelaku) dan korban luka. Semoga korban tewas (kecuali pelaku) diberi istirahat tenang dan pengampunan dosa, untuk korban selamat supaya cepat pulih baik secara medis maupun psikologis, dan tidak kalah penting untuk keluarga korban supaya diberi kekuatan.
Â
Dibalik aksi serangan teroris yang kita ketahui bersama telah terjadi kemarin di Jl Thamrin, ada beberapa foto yang merekam aksi heroik polisi-polisi kita.
Â
Mirip film action, polisi-polisi ini beraksi mengejar para pelaku teror yang masih mencoba melawan menggunakan senjata api. Kenapa saya bilang mirip film action, karena di negara maju seperti Perancis pun sempat gagap menghadapi aksi teror sementara para polisi di foto ini sigap (bahkan nekat) dalam menghadapi pelaku teror. Menyadari sempitnya waktu (dan mungkin pengalaman Paris yang sempat kelolosan pelaku teror yang kabur), polisi-polisi ini berani ambil resiko dengan melayani perlawanan teroris. Lain cerita jika polisi-polisi ini (yang penulis ketahui berasal dari Ditreskrimum Polda (berkaos biru tua), dan dari Polsek Menteng (sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2016/01/15/04170071/Kapolsek.Menteng.Saya.Tembak.Mati.Satu.Teroris ) ) lebih menunggu datangnya pasukan anti teror (Densus 88 maupun kesatuan elite TNI-Polri lain), atau pasukan paramiliter yang dimiliki Polri (Brimob), bisa jadi pelaku teror sudah berhasil kabur atau yang ditakutkan menambah korban baik di masyarakat maupun anggota polisi tidak bersenjata lain.
Â
Namun yang menarik perhatian penulis adalah foto
 [caption caption="Foto Yang Penulis Kenali Sebagai Kompol Arsya"]
Â
Foto tersebut sangat familiar bagi penulis, ialah Kompol Teuku Arsya Khadafi. Penulis kenal saat sama-sama menimba ilmu di Pascasarjana Kriminologi.
Â
Awal bertemu, penulis sudah yakin dia bukan polisi sembarang polisi. Dan benar, setelah penulis kenali lebih dalam Kompol Arsya, yang merupakan Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Metro, biasa menangani kasus kejahatan kekerasan terutama yang pengungkapannya rumit. Diantaranya adalah kasus mayat anak dalam kardus, kasus pemerasan dengan bom di mall Alam Sutera, dan yang tidak kalah rumit adalah pembunuhan ibu rumah tangga di Pondok Kelapa (semuanya di 2015).Â
Ditreskrimum Polda Metro Jaya menurut penulis memang gemilang dalam menangani banyak kasus rumit. Metode pengungkapan kasusnya pun tidak jarang mirip dengan metode di serial CSI.
Â
Karir dan Pendidikan yang Moncer
Lulusan Akpol 2002 ini bisa dibilang karirnya cukup bagus, di kelas Pasca Sarjana Kriminologi UI 2015 sendiri ada 2 lulusan Akpol 2002, satu lagi Kompol Wahyu Nugroho, juga Kasubdit namun di Ditreskrimsus.Â
Â
Uniknya, di tengah kesibukan berkarir Kompol Arsya masih menyempatkan menambah ilmu dengan belajar. Saat ini Kompol Arsya tercatat sebagai mahasiswa S3 Kriminologi UIÂ
Â
[caption caption="Penulis (Tengah), Mbak Feli dan Kompol Arsya Dalam Presentasi di Kelas Pascasarjana Kriminologi U"]
Â
Dalam kesehariannya di kelas, tidak tampak bahwa Kompol Arsya adalah seorang perwira menengah reserse, ybs tetap bergaul seperti biasa dengan rekan-rekannya. Meski kadang tidak bisa ikut nongkrong lama-lama karena panggilan tugas.
Â
Tentu kita berharap kecemerlangan ini bisa dipergunakan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat
Â
Demikian tulisan saya ini, semoga menjadi jawaban terutama yang bertanya-tanya siapa "polisi ganteng" tersebut.
Semoga saja aksi heroik polisi-polisi di Thamrin kemarin menjadi penyemangat aparat penegak hukum dan masyarakat dalam menghadapi aksi teror. Serta menjadi jawaban kepada pelaku teror bahwa Indonesia tidak lemah dan tidak takut menghadapi serangan teroris.
Tidak lupa harapan penulis semoga aksi heroik ini di kemudian hari tidak dikotori perilaku buruk oknum polisi lain yang justru merugikan nama baik kepolisian.
Â
Â
Indera Waspada, Negara Raharja!!!
 [caption caption="Penulis, Kompol Arsya, dosen, dan Mahasiswa Pascasarjana Kriminologi UI 2015"]
Andreas Lucky Lukwira
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H