Mohon tunggu...
Andreas Lucky Lukwira
Andreas Lucky Lukwira Mohon Tunggu... wiraswasta -

mantan ketua angkatan, mantan kasir, mantan calo tiket sepakbola, mantan reporter tabloid kecantikan, mantan kernet Mayasari, mantan kordinator operasi bis malam....sekarang calo bis pariwisata plus EO tour kecil2an pengasuh akun @NaikUmum

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Masuknya Mayasari Bakti Sangat Strategis untuk Transjakarta

8 Januari 2016   07:49 Diperbarui: 8 Januari 2016   17:46 2867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berita bergabungnya Mayasari Bakti (sebagai PT, bukan sebagai bagian konsorsium) ke Transjakarta merupakan berita yang sangat menggembirakan bagi penumpang Jakarta. 

Betapa tidak, Mayasari Bakti merupakan mitra yang paling strategis untuk diajak kerjasama oleh PT Transjakarta. 

Hal ini dikarenakan Mayasari Bakti (disadari atau tidak) merupakan perusahaan bus kota terbesar di Indonesia, Mayasari Grup sendiri merupakan salah 1 grup perusahaan bus (PO) terbesar di Indonesia selain Hiba Grup dan pemain lama yang bangkit lagi, Damri. 

Mayasari tidak bisa dibilang perusahaan kemarin sore untuk urusan bus kota. Mayasari sukses melewati beberapa krisis usaha bus kota Jakarta. 

Yang pertama adalah pada tahun 1985 dimana 7 perusahaan bus swasta (Merantama, Gamadi, Arion, Pelita Mas Jaya, Medal Sekarwangi, SMS, Saudaranta) dilebur, karena krisis keuangan, ke Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). (sumber). 

Mayasari menjadi satu-satunya operator bus swasta besar (diluar Metromini dan Kopaja) yang masih bertahan tanpa harus dilebur ke PPD. 

Krisis kedua adalah pada 1997 dimana Indonesia terkena krisis keuangan, krisis ini merontokan beberapa pemain di bus kota seperti Mastrans (dulu busnya dilengkapi Satpam dan Pramugari merangkap Kondektur). Adalagi operator Himpurna (Himpunan Purnawirawan) yang diakusisi Mayasari Bakti sendiri. 

Krisis terakhir adalah pasca 2000 dimana 'serangan' leasing membuat orang mudah memiliki sepeda motor atau bahkan mobil, serangan ini merontokan operator seperti Steady Safe (masih hidup sampao 2015 tapi sangat memprihatinkan). 

Oia, krisis lain adalah beroperasinya TJ yang membuat operator macam Pahala Kencana memilih bergabung ke konsorsium operator TJ di 2004 yaitu PT Jakarta Ekspres Trans (JET). Ironisnya JET 2014 sudah tidak lanjut menjadi operator TJ, namun Pahala Kencana tidak kembali juga. 

[caption caption="Bus Mayasari Bakti di Ringroad Selatan Yogyakarta, Juli 2015 sebagai Bantuan Angkutan Lebaran (Sumber: FB Kang Bis-Ri)"][/caption]Perkembangan bisnis Mayasari Grup pun tidak main-main. Primajasa menjadi "adik" pertama Mayasari yang muncul di sekitar awal 90an. Primajasa menjadi merk Mayasari untuk layanan AKAP yang awalnya melayani rute Jakarta (Rambutan, Priok, Bekasi) ke wilayah Banten (Rangkasbitung, Balaraja, Merak) hingga sekarang Primajasa sudah merambah ke arah Timur (Jabar) seperti Bandung, Garut, dan kota asal pendiri Mayasari (Alm H. Engkud) yakni Tasikmalaya. Primajasa juga main di taksi, angkutan pemadu moda (Bandung-Soekarno Hatta), dan bus wisata (Citymile dan Red White). 

Selain Primajasa, Mayasari juga mempunyai "adik" lagi di AKAP yaitu Karunia Bakti (Garut ke berbagai tujuan), Doa Ibu (Tasik/Banjar/Karangpucung ke berbagai tujuan), Maya Gapura Intan (Bandung ke berbagai tujuan serta Sukabumi dan Pelabuhanratu), dan Cahaya Bakti Utama/CBU yang melayani rute ke Sumedang dan Bogor. 

Untuk bus wisata Mayasari memiliki merk Citymile (dioperasikan Primajasa dan MGI), City Trans Utama (CTU), dan yang terbaru (2014) Red White Star (dioperasikan Primajasa) disamping merk2 seperti Karunia Bakti dan Doa Ibu yang mengoperasikan sendiri bus wisata dengan merk mereka masing-masing. 

Transjakarta sendiri bukan "barang baru" untuk Mayasari, karena sebelumnya Mayasari pun hadir di konsorsium seperti JMT, JTM, PP (Primajasa), dan TMB. Meski dari sekian banyak yang cukup bagus cuma PP, mungkin karena PP merupakan single operator bukan konsorsium seperti yang lainnya. Single Operator mempermudah jika ingin perbaikan/penambahan armada yang tidak mesti meminta persetujuan anggota konsorsium lain. 

 

Bergabung Transjakarta dan Kelebihan Mayasari yang Bisa Meningkatkan Kualitas TJ

Bergabungnya Mayasari ke Transjakarta sudah penulis endus sejak pertengahan 2015 dimana Mayasari mengadakan penjajakan dengan United Tractor/UT (APM Scania). Yang mengejutkan sumber di dalam Mayasari, ketika saya tanya akan dikasih ke operator mana, sumber orang dalam mengatakan "Mayasari akan pakai merk sendiri, ga pakai konsorsium lagi".

Artinya akan ada sentuhan ajaib ala Mayasari di operator tersebut. 

Maka ketika ada berita Mayasari sudah masukan penawaran via LKPP (sumber) penulis sangat menyambut antusias. 

Apalagi bus yang ditawarkan pun ga main2, bus Maxi merk Scania dan MAN. Pengalaman Mayasari mengoperasikan beberapa varian bus Eropa (Mercy) sejak 1960-sekarang menjadi jaminan mutu untuk bus-bus tersebut. Betapa tidak, ditangan Mayasari bus-bus seri OF dan OH1113 bisa memiliki lifetime 25 tahun lebih. Jika bus seri OF (keluaran 1979 dan 1983) baru dipensiunkan sekitar 2011, artinya selama 30 tahun Mayasari sukses merawat armadanya. Bandingkan dengan TJ JET yang meskipun menggunakan varian terbaik di jamannya (Mercy OH1521 dan Hino RG) namun lifetimenya rendah hingga JET mesti "discontinued" di 2014. 

Sukses merawat armada sendiri merupakan hasil pembangunan sarana Mayasari yang sangat lengkap. Jika bermain ke pool Cijantung kita akan melihat fasilitas bengkel yang mumpuni, geser sedikit ke gang Suci kita akan ketemu workshop Mayasari grup untuk body. Bus yang bodynya rusak/pasca kecelakaan akan diperbaiki disini. Tidak hanya bus Mayasari Bakti saja, melainkan Mayasari grup seperti Doa Ibu dan Karunia Bakti pun 'docking' disini. 

Fasilitas lain yang jarang diketahui adalah Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Mayasari di Cibubur. Pusdiklat ini bisa dimanfaatkan untuk pendidikan latiihan karyawan-karyawan Mayasari dari petugas Checker (pencatata penumpang), timer, hingga sopir itu sendiri. Khusus sopir, instruktur yang didatangkan biasanya dari Korlantas. Makanya jangan heran kalau skill mengemudi sopir-sopir Mayasari cukup baik. 

Fasilitas-fasilitas tersebut semoga turut membantu Transjakarta untuk memperbaiki kualitas layanan, dan tentunya disisi lain juga bisa meningkatkan standar layanan Mayasari hingga setaraf BRT Kelas Internasional. 

Fasilitas tambahan yang dimiliki Mayasari adalah bahwa Mayasari memiliki pula Dealer Hino. Ini tentu mempermudah PT Transjakarta jika memang Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) untuk PT TJ gagal didapat (sumber). Tinggal biarkan Mayasari membeli unit sendiri, karena Mayasari berpengalaman beli ratusan unit bus dalam sekali transaksi. Belum lagi banyak armada Mayasari yang usianya masih belia (keluaran 2009 kesini) yang masih bisa dimodif jadi bus TJ. 

Jadi PT TJ bisa konsentrasi mengelola jalur dan potensi pendapatan lain seperti dari iklan di shelter. 

Dan yang lebih penting lagi semoga Subsisdi (PSO) tidak telat sehingga bayaran per KM dari PT TJ ke operator seperti Mayasari Bakti, PPD (Transjabodetabek) dan Kopaja (serta kemungkinan masuknya Steady Safe dan Pancaran Darat Transport) bisa lancar. 

Terakhir, harapan penulis dari kerjasama ini adalah layanan angkutan umum semakin membaik. 

salam

 

Andreas Lucky Lukwira

Penggiat @NaikUmum

081297778786

 

Refernsi:

http://megapolitan.kompas.com/read/2016/01/07/10224551/Gabung.Transjakarta.Mayasari.Bakti.Rela.Tarif.Bus.APTB-nya.Rp.3.500 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun