Mohon tunggu...
Khairul Ibad
Khairul Ibad Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa aktif

Menjadi pribadi yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karapan sapi, Tradisi Orang Madura yang Dikenal Sampai ke Mancanegara

10 November 2022   23:50 Diperbarui: 11 November 2022   00:05 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian, agar sapi bisa berlari kencang ramuanya berbeda lagi, yaitu anggur, arak/bir, 20 butir telur, jahe, cuka , madu, air perasan lombok, cabe jamu, buah asam, gula merah, kunyit, garam dan lain sebagainya, tetapi setelah kita melakukan penjamuan kita harus melakukan pelatihan kepada sapi sehingga sapi bener" mampu untuk di ikuti perlombaan dan sapi sampai terbiasa berlari dan kenal medan lapangan tanding.

Pelatihan sapi karapan itu dilakukan oleh joki sehingga sang joki bisa bener"  mengetahui karakter terhadap sapi dan memiliki ikatan emosional yang erat,

Bahkan saking cintanya sang joki tak jarang tidur dikandang sapi, biasanya dilakukan 40 harian menjelang perlombaan.

Persiapan yang tak kalah pentingnya, pemilik sapi tidak hanya melakukan persiapan fisik saja namun pendekatak magic-pun dilakukan. 

Mereka berdoa kepada yang mahakuasa dan mendatangi "orang pintar" dan biasa disebut dukun untuk mendapatkan kemenangan sapi miliknya, mengapa samapi segitunya orang madura dalam memghadapi perlombaan karena bagi mereka harga diri kita yang dijaga suapaya kita tidak kecewa di tengah-tengah para musuh.

Dalam perlombaan karapan sapi itu ada sisi negatif dan positifnya. Adapun sisi negatifnya itu ketika sang joki tidak bisa mengendalikan sapi tersebut maka sapi akan lari tidak terkendali,hal ini menyebabkan sang joki jatuh dari tempat joki sapi dan di injakin sama sapi lawannya dan itu tergantung nasibnya sendiri-sendiri.

Adapun positifnya kita bisa mengadu mental dan menemukan orang baru dilapangan tersebut,dan jika beruntung memenangkan perlombaan tersebut dapat memperoleh hadiahnya,bahkan hadiahnya tidak tanggung -tanggung seperti mobil,sepeda motor dan, uang tunai puluhan juta.

Dalam  kerapan sapi ini,sapi yang diperlombakan bukanlah sapi yang berukuran besar, melainkan sapi yang berukuran sedang bahkan jokinya sendiri itu merupakan anak-anak yang masih berumur 15 tahun. Dalam budaya ini bukanlah sembarang sapi yang diperlombakan tetapi sapi yang sudah diseleksi dan kedua sapi tersebut sudah stel dengan pasangannya.

Karna kalo sapi tersebut bukan pasangan yang pas maka akan mempengaruhi kepada kecepatan laju sapi tersebut. Jika sapi yang sudah stel dengan pasangannya dan sering memenangkan perlombaan  seperti, Jet mathic,Naga mas,Sinar laser,Prabu sakti,  harga pasar tiap pasang sapi tersebut mencapai  ratusan juta bahkan sampai milyaran rupiah.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun