"Kenapa tanganku terasa perih dan gatal?" teriak Datuk Bahar.
"Ini adalah kutukan dari biji-biji Sebalik Sumpah," jawab pria tua.
"Apa?" teriaknya kaget. Dia terus menggaruk-garuk tubuhnya hingga berbekas luka. Nanah pun keluar dari tubuhnya hingga aroma menyengat menyebar ke seluruh ruangan.
"Sudah kukatakan, kami tidak bersalah. Dia yang menyerang dan hendak membunuh kami karena tidak menyetujui tawaran kerjasama dengannya," jelas Syarif.
Semua penduduk desa mulai menatap jijik datuk Bahar, seandainya dia jujur dan tidak memaksa orang lain untuk menuruti keinginannya pasti dia tidak akan terkena kutukan.Â
Akhirnya Syarif dan Ali berhasil melewati percobaan biji Sebalik Sumpah, semua orang mempercayai  mereka. Mereka pun akhirnya kembali ke Desa Pasembahan dengan selamat. **
Tamat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H