Jakarta kembali ditimpa bencana banjir. Kejadian ini terjadi kemarin lusa (24/02/20) setelah hujan deras melanda ibukota.
Masalah banjir memang selalu menjadi masalah turun-temurun warga Jakarta. Semua Gubernur DKI Jakarta pernah mengalami hal ini dan ingin menyelesaikannya.
Banjir Jakarta selalu disorot oleh semua pihak. Ada beberapa alasan mengapa hal itu terjadi. Pertama, Jakarta merupakan Ibukota Negara. Kedua, Jakarta merupakan pusat perekonomian Indonesia.
Ketiga, Jakarta tempat kantor-kantor kementerian dan media-media nasional. Keempat, melihat kinerja Anies Baswedan. Keempat hal tersebut merupakan beberapa hal penyebab banjir Jakarta.
Banjir Jakarta merupakan bencana yang tidak boleh dianggap sebelah mata. Berapa banyak korban jiwa? Berapa banyak perekonomian tersendat? Sederetan pertanyaan akan muncul akibat banjir Jakarta.
Pernyataan-pernyataan Anies Baswedan selalu mengundang reaksi menggelikan. Ia beberapa kali sempat di-bully dan dijadikan gorengan media dan publik.
Tentu hal itu dapat dimaklumi karena Anies ini memang selalu blunder dan seolah-olah bermain retorika saja.
Pada banjir Jakarta kali ini, ada hal yang cukup mengejutkan yaitu, pembelaan Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR) kepada Anies Baswedan.
Basuki yang sebelumnya sempat berdebat masalah revitalisasi Monas dan banjir dengan Anies, kali ini membela untuk kepentingan bersama.
Basuki mengatakan bahwa masalah banjir Jakarta adalah tanggung jawab bersama dan harus diselesaikan bersama.
"Kalau soal Ibu Kota negara semua bertanggung jawab, termasuk saya. Jangan dibeda-bedakan kewenangan karena ini Ibu Kota negara, yang penting jangan ada duplikasi pekerjaan. Pompa mana saja datang duluan karena ini Ibu Kota negara kewenangan kan hanya untuk sistematika saja tapi kondisi darurat banjir kita bersama," kata Basuki di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 25 Februari 2020. (Tempo.co)Â