Mohon tunggu...
Lukman Hakim Dalimunthe
Lukman Hakim Dalimunthe Mohon Tunggu... Penulis - Founder Perpus Rakyat

Menulis untuk Hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penyelamat Siswa SMPN 1 Turi: Uang Ini Saya Sumbangkan untuk Membangun Masjid

26 Februari 2020   11:14 Diperbarui: 26 Februari 2020   11:16 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasus susur sungai masih meninggalkan bekas bagi para orangtua dan siswa-siswi SMP N 1 Turi. Kasus ini menewaskan 10 orang dan puluhan lainnya terluka.

Diketahui sejumlah siswa-siswi tersebut hanyut di tengah arus deras lembah Sempor.

Kodir salah satu juru penyelemat siswa-siswi tersebut telah diliput beberapa media nasional dan lokal atas pertolongannya. Ia menjadi pahlawan bagi bangsa Indonesia.

Kodir ketika itu menjelaskan hanya membantu sebisanya. Ia sempat menyesali dikarenakan adanya siswa-siswi yang meninggal.

Kisah inspiratif Kodir menyelematkan para siswa-siswi tersebut silakan baca di bawah ini.

Baca: Kisah Inspiratif Kodir Selamatkan Puluhan Siswa SMPN 1 Turi yang Hanyut Saat Susur Sungai

Mbah Diro -- salah satu penolong siswa SMP N 1 Turi -- mendapatkan hadiah berupa uang dari Kementerian Sosial sebesar 10 juta rupiah. Kodir juga mendapatkan hadiah. 

Aksi mereka menolong siswa-siswi tersebut diketahui oleh banyak orang. Banyak netizen yang berkata bahwa mereka harus mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat ataupun daerah.

Perkataan para netizen tersebut di-amini pemerintah. Rabu (26/02/20), Kementrian Sosial memberikan bantuan 10 juta tersebut.

Sebelumnya Wakil Bupati juga mengunjungi rumah mereka untuk mengucapkan terima kasih dan memberikan tali asih, (24/02/20).

Mbah Diro mengatakan bahwa sebenarnya ia tak sanggup menerima uang ini. Karena niat mereka hanya untuk kemanusiaan.

Ia juga menjelaskan bahwa bukan hanya dirinya dan Kodir yang menolong siswa-siswi tersebut. Banyak warga desa yang melakukan aksinya.

"Uang ini akan saya bagikan dan saya sumbangkan untuk membangun masjid," jelasnya, (kompas.com).

Sungguh luasnya hati Mbah Diro. Warga desa saja mengetahui perihal kemanusiaan secara sederhana. Menolong sesama. Itu saja. Mereka mengamalkan hal itu.

Di tengah kasus-kasus intoleransi dan radikalisme di negeri ini, kita seharusnya belajar dari Mbah Diro dan Kodir dalam hal kemanusiaan.

Mbah Diro, Kodir, dan warga desa tersebut adalah pahlawan kemanusiaan hari ini. Mereka layak mendapatkan penghargaan. Tetapi penghargaan yang diberikan mereka tolak dan dibagikan untuk kepentingan desa dengan membangun masjid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun