Kemungkinan wartawannya menanyakan seperti ini, "Bagaimana pendapat Anda atas pernyataan Kepala BPIP perihal "agama musuh Pancasila"?
Kalau pertanyaannya seperti itu, sudah tentu mereka juga akan berkomentar miring dan menggebu-gebu mengutuk kepala BPIP.
Ada puluhan media di Indonesia yang memuat berita pernyataan kritikan dari berbagai kalangan.Â
CNN Indonesia, Tempo, Berita Satu, Tribunnews, JPNN, Harian Haluan, Viva News, Cendana News, Antara News, dan sebagainya. Lacak saja sendiri.Â
Baca juga: Mengapa Publik Salah Paham atas Pernyataan Kepala BPIP? Salah Satunya Penyebab Media
Tak perlulah lagi media-media kita merilis kritikan dan pernyataan tokoh-tokoh lainnya. Mulai dari video tersebut diunggah hingga hari ini, media-media di Indonesia memuat pernyataan-pernyataan dari beberapa politikus hingga tokoh organisasi.
Tak perlulah lagi merilis hal itu. Padahal sudah jelas sekali konteks penjelasan Prof Yudian Wahyudi. Oh, saya lupa, semakin banyak media-media tersebut memuat hal itu, maka semakin ramai dong pembacanya, wkwk.Â
Dari pada para politikus dan tokoh-tokoh publik meminta Prof Yudian Wahyudi klarifikasi pernyataannya, lebih baik kalian menyaksikan secara keseluruhan video tersebut, Anda akan dapat mengambil sebuah kesimpulan yang tidak keliru dan mengerti akan maksud Prof Yudian Wahyudi tersebut.Â
Karena pernyataan itu selalu diberitakan media-media di Indonesia, tentu saja Prof Yudian Wahyudi mau gak mau harus menjelaskan maksud dari pernyataan itu.Â
"Jadi saya ingin menekankan bahwa Pancasila itu bukan thogut, Pancasila kalau bahasa kita itu Islami. Karena itu semua ada di dalam Alquran dan juga Hadits ada. Yang saya maksud adalah musuh-musuh agama dari dalam agama," itulah salah satu penjelasan Prof Yudian Wahyudi sebagaimana saya kutip dari republika.com.Â
Tanpa memberikan klarifikasi tersebut, sebagian masyarakat sudah paham konteks pernyataan Prof Yudian Wahyudi itu.Â