Percetakan tersebut menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam 74 bahasa. Salah satunya bahasa Ibrani. Dalam terjemahan bahasa ini lah seorang peneliti Palestina yang bernama Alauddin Ahmad mengatakan ada lebih 300 distorsi yang dilakukan percetakan tersebut.Â
Terjemahan tersebut tersedia untuk umum dalam bentuk PDF di website resmi mereka, yaitu www.qurancomplex.gov.sa
Kesalahan yang dilakukan penerjemah tersebut sangatlah fatal dan merupakan sebuah musibah.Â
Nama penerjemah ke dalam bahasa Ibrani itu iyalah Dr. As'ad Nimr Bassoul.Â
Alauddin menunjukkan beberapa kesalahan tersebut dan menjelaskannya secara rinci.
Salah satu kesalahan tersebut pada ayat 7 Surat Al-Isra'. Dalam terjemahan bahasa Ibrani, kata "masjid" diganti dengan kata "kuil" yang merujuk pada Kuil Solaiman sesuai narasi Taurat.Â
Tidak hanya itu saja, terjemahan bahasa Ibrani pada ayat 28 surat As-Sajdah. Kata "kemenangan" diganti dengan kata "hukum/keputusan".Â
Alauddin juga mengatakan, distorsi itu dilakukan sesuai narasi Yahudi, bukan keyakinan Islam.Â
Ia juga mengatakan nama Nabi Muhammad tidak tertera dalam Al-Qur'an terjemahan bahasa Ibrani tersebut. Ada beberapa kesalahan lainnya, seperti ayat 108, 110, 126 dan sebagainya pada surat Asy-syu'ara'.Â
Ragam reaksi terjadi di media sosial twitter atas hal tersebut. Kompleks Raja Fahd pun menghapus naskah terjemahan Ibrani tersebut dari websitenya.Â
Bagaimana dengan terjemahan bahasa Indonesianya? Silakan baca sendiri. Hal ini harus kita waspadai agar tidak terjadi pengaburan arti ayat Al-Qur'an.