Maisyarahpun melaporkan kepada Siti Khotijah, bahwa Nabi Muhammad Saw selama perjalanan dagang selalu mendapatkan keteduhan dari awan dan pada saat berteduh di bawah pohonpun mendapat keteduhan, walaupun saat itu menurut logika kalau matahari ada disebelah barat, maka sisi yang teduh di sebelah timur. Namun ketika Nabi Muhammad Saw duduk istirahat sebelah barat pohon, batang dan dahan pohon melindungi Nabi Muhammad dari terikan matahari.
Peristiwa selanjutnya ketika Nabi Muhammad Saw menerima wahyu pertama, Nabi Muhammad Saw mengalami ketakutan dan kekhawatiran yang tinggi, namun ditangan Siti khotijah mampu menenangkan dan mengajak Rasulullah kepamannya Waroqoh seorang Rahiib saat itu untuk konsultasi tentang peristiwa yang dialaminya.Â
Dari Waroqah tersebut mendapatkan jawaban bahwa orang yang mendatangi Nabi Muhammad Saw adalah sama halnya yang telah mendatangani Nabi Musa As. "Sayang saya sudah tua, kalau nggak aku yg akan menolong kaummu saat engkau di usir" ujar Waroqah. Ucapan Waroqah inipun terbukti  setelah 13 tahun kemudian pada saat Nabi Muhammad Saw berumur 53 tahun.
Kecerdasan Siti Khotijah juga di buktikan saat Nabi Muhammad Saw bercerita bahwa temannya datang lagi, maka Siti Khotijah membuka aurat (tidak dijelaskan yang terbuka apanya), kemudian Siti Khotijah bertanya? "Apakah temanmu masih ada?" Nabi Muhammad Saw menjawab "Sudah pergi." Jawaban ini semakin yakin bahwa yang datang adalah Malaikat, sebab Malaikat tidak akan melihat aurat perempuan.
Inilah kecerdasan Siti Khotijah yang mengetahui tanda-tanda kenabian lewat literasi yang dibaca dan hasil konsultasi dengan pamanya Waroqah.
Penulis memahami apa yang disampaikan oleh Gus Baha dalam acara haflah Hidzaq menjadi nasehat yang sangat luar biasa bagi para alumni putri Yanbu'ul Quran yang telah lulus diuji 30 jus bilghoib (hafal diluar kepala).
Selamat ya de, dan makasih engkau telah menghadiahkan mahkota untuk almarhum orang tua kita, abah H. Mohammad Ichsan, semoga selalu terjaga hafalannya. Aamiiin.
Lukmanrandusanga (Selasa, 7/11/2023)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H