Kenyaman saat pengambilan gambar  yang diawali dengan percakapan dan arahan-arahan untuk mendapatkan hasil gambar yang prima, melalui pencahayaan yang cukup, ruang gerak gerik, bahasa badan, ketajaman dan fokus yang kuat dengan komposisi yang sesuai pula, membuat putriku tak berkutik terhadap instruksi yang diberikan, termasuk didalamnya untuk mencium.
Ditambah suasana harus terlihat bahagia, fress, natural dan energik selama masa pemotretanÂ
menambah suasan harus senang dan penuh kesenyuman. Maka menjadi keharusan yang disepakati untuk sementara tidak boleh marah, ungkap penulis dalam hati.
Satu moment yang membahagiakan  lagi adalah saat berfoto bersama keluarga, ada istri dan anak. Namun di moment ini anakku yang pertama tidak bisa ikut, dikarenakan jarak yang terlalu jauh sedang bekerja di pulau seberang. Moment berpelukan bersama, saling bergandeng tangan, berdekapan dan saling memandang, menjadi suasana semakin larut dalam bahagiaam dan ceriahan.
Foto wisuda bersama keluarga dapat dijadikan sebagai bagian informasi dan komunikasi yang terdokumentasikan saat masa yang penuh bahagia, apalagi dilakukan oleh orang yang ahli dengan instruksi-intruksi gaya yang menyenangkan, sehingga akan menambah kebahagiaan suasana wisuda yang akan terus terkenang.
Di akhir tulisan ini, penulis berdoa dan mohon diamini oleh pembaca budiman, semoga anakku dimudahkan hidupnya, diluaskan rizkinya dan mendapatkan pasangan yang shalih serta selalu berbakti kepada kedua orang tuanya. Aamiiin.
Lukmanrandusanga (sabtu,4/11/2023)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H