Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ijab Qobul Izul dan Aida

3 Oktober 2023   07:55 Diperbarui: 3 Oktober 2023   08:00 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepasang pengantin Izul dan Aida menerima buku nikah setalah selesai ijab qobul

Ijab qobul Muhammad Izul Ikhsan dengan Aida Fandilah

Astana langgar, Sabtu (30/9/2023

Ijab qobul Muhammad Izul Ikhsan dengan Aida Fandilah di Masjid Baiturrahman. 

Acara ijab di awali dengan pembukaan, bertawasul kepada Nabi Muhammad Saw, Sahabat, Tabiin Tabiit,  para ulama dan orang-orang muslim dan mukmin yang telah terlebih dahulu menghadap Allah Swt. dengan membaca Surat Al-Fatiha, di pimpin oleh KH. Khaeruddin.

Ali Yahya memberikan sambutan mewakili keluarga penganti laki (srah-srahan)
Ali Yahya memberikan sambutan mewakili keluarga penganti laki (srah-srahan)

Rangkaian ijab qobul juga terdapat acara sambutan dari keluarga mempelai laki-laki dalam hal ini diwakilkan oleh Bapak Ali Yahya. Dalam sambutannya, beliau mengatakan terimakasih kepada semua keluarga yang hadir di acara ijab pada hari ini.

Kami mewakili dari keluarga mempelai putra membawa dan menyerahkan  "Srah-srahan,"  (seperangkat perlengkapan sarana untuk melancarkan pelaksanaan acara sampai hajat berakhir), yang berisi  makanan, buah-buahan ala kadarnya, dan lain-lain mohon diterima, sebagai hadiah dan shodaqah dari kami.

Selanjutnya kami mengharap doa dari yang hadir pada hari ini, semoga rangkaian acara ijab berjalan dengan lancar dan kedua mempelai dapat menjalani kehidupannya yang sakinah mawadah warahmah.

Jawaban srah-srahan dari pihak pengantin putri diwakili oleh Bapak Suwatno, dalam prakatanya disampaikan  ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya dan saya terima srah-srahan ini dengan ucapan terima kasih, semoga kedua mempelai ini menjadi keluarga yang bahagia dunia dan akhirat dan di beri karunia anak yang shalih-shalihah.

Sebelum pada acara ijab kobul dilaksanakan, terlebih dahulu diawali dengan pengecekan berkas data pernikahan yang terdiri dari nama lengkap pengantin, tanggal lahir, wali nikah dan saksi-saki yang di lakukan oleh Bapak Mustofa  dari KUA Kecamatan Losari. Sekaligus penandatangan para saksi, wali dan calon pengatin pria atas berkas-berkas persyaratan nikah.

Sebelum acara khotbah nikah terlebih dahulu serah terima orang tua dari mempelai putri kepada petugas KUA untuk menikahkan anaknya.

Proses ijab kobul di awali dengan

Pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran yang dilantunkan oleh KH. Muhammad  Bilal.

Dilanjutkan dengan khutbah nikah  yang dibacakan oleh  K.H. Ridwan

pengasuh Pondok Pesantren An-Nasukha Kali Mukti Pabedilan Cirebon.

Khutbah nikah yang penulis dengar, perhatikan dan dapat difahami secara garis besarnya adalah nasehat, khususnya buat calon pengantin dan para pengantin lama untuk mengingat kembali akan perjanjian dan tanggung jawab, saat  ijab qobul dahulu.

Begitu sangat luar biasa nasehat yang K.H. Ridwan sampaikan saat khutbah, tak terasa air mata melakukan terjun bebas melawati pipi penulis.

Penulis kembali menyadari dan bangun dari ingatan  yang begitu sangat berat menerima tanggung jawab sebagai suami, menjaga  sang istri bagaimana  harus selalu taat, patuh dipimpin oleh suami dan mampu membiasakan agar ketika istri pergi telah mengantongi ijin suami.

Jangan sampai menjadi istri yang tidak patuh kepada suami, karena perjalan Isro Mi'roj Rasulullah Saw telah di perlihatkan tentang kondisi penguni neraka yang dipenuhi dan  paling banyak di isi oleh kaum perempuan.

Kepatuhan pada suami sebagai nilai ibadah dan karena menjalankan nikah itu sendiri juga merupakan ibadah kepada Allah Swt.

Pernikahan menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan ridha Allah Swt dan keselamatan di dunia dan akhirat.

Penulis dibuat kedua matanya terbelalak, kaget laksana mendengar jerita hati, membuat kedua matanya terasa sakit dan mengeluarkan airnya. Membuka kembali kenangan menikah  dalam rangka menjalankan perintah agama, sebagaimana Rasulullah bersabda: "Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertaqwalah pada Allah Swt pada separuh yang lainnya." (HR. Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman).

Manusia secara sadar dikendalikan oleh dua keinginan sahwat biologis (perut dan kemaluan). Kerakusan manusia diakibatkan karena untuk memenuhi kebutuhan perutnya. Sedangkan shahwat kemaluan kalau tak mampu membendungnya dapat mendorong manusia berbuat zina, 

dengan menikah inilah berarti memenuhi kebutuhan biologisnya dengan cara yang sah dan berarti telah menyempurnakan agamanya.

Siapa yang melakukan pernikahan berarti ia telah melindungi setengah agamanya. Selanjutnya  bertaqwa kepada Allah Swt dengan sungguh-sungguh dalam rangka untuk setengah agama yang kedua. Nikah menjadi isarat sebagai perisai perlindungan diri dari penyimpangan dan kerusakan. Karane dapat disimpulan dalam kehidupan dunia

yang menjadi perusak agama seseorang adalah kemaluan dan perut dengan menikah maka salah satunya telah terpenuhi.

Penulispun di ingatkan kembali, saat mendengarkan khutbah nikah bahwa ijab qobul  ini menjadi sahnya pelimpahan pertanggung jawaban, apa yang dilakukan oleh istri menjadi tanggungjawab suami dunia sampai akhirat, yang sebelumnya menjadi tanggung jawab kedua orang tuanya.

Pernikahan dalam al-Quran Surat An-Nisa: 21).  disebut sebagai mitsaqan ghalidza atau "perjanjian agung"

Dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal kamu telah bergaul satu sama lain (sebagai suami-istri). Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu.

Mitsaqan ghalidha, memiliki arti bahwa pernikahan bukan sebuah perjanjian yang bisa dimain-mainkan.  Mistaqan Gholidha dapat disebut juga sebagai kata-kata yang dikeluarkan oleh pihak laki-laki saat ijab qobul atau

pengakuan (yang erat) atau berat, yakni berupa perintah Allah Swt agar memegang mereka secara baik-baik atau melepas merekapun secara baik-baik pula.

Perjanjian bagaimana menjaga istri agar saat berhias untuk sang suami bukan untuk diperlihatkan kepada halayak umum, ini juga menjadi janji yang harus di pegang kuat walaupun sangat berat dalam  menjalankannya.

Nikah menjadi perjanjian yang mudah diucapkan dan sangat berat untuk merawat dan memegangnya. Nikah sebagai perjanjian dan ikatan yang akan memiliki usia lama dijalaninya, perlu pengobanan dan kesabaran dalam merawatnya pula.

Khutbah nikah bagi penulis yang ikut menyaksikan ijab qobul mas Izul laksana badan yang tersiram air dingin untuk menyegarkan kembali ingatan perjanjian suci penulis dengan istri.

Setelah khutbah nikah selesai dilanjutkan dengan proses ijab kobul, namun sebelum pelaksanaan ada proses latihan terlebih dahulu.

"Mau menggunakan bahasa apa" tanya pak pengulu menawarkan kepada calon pengantin laki-laki dalam proses ijab qobul. 

"Bahasa arab" jawab mas Izul dengan tegas. Sehingga cukup jelas bahwa proses pernikahan Mas Izul 

menggunakan bahasa arab.

Latihan ijab qobulpun dimulai... dan ternyata hanya cukup latihan sekali saja langsung lancar. Sehingga proses nikah bisa langsung dilaksanakan.

Para saksipun di minta oleh bapak pengulu untuk memperhatikan dan mendengarkan proses berjalanya ijab qobul.

Saat pak pengulu memberikan isarat untuk menjawab,  maka mas Izul langsung berkata Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur...

Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jama'a bainakumaa fii khoir.  Doa keberkahan buat kedua mempelai setelah proses ijab kobul selesai dilaksanakan yang dipimpin oleh petugas dari KUA Kecamatan Losari.

Pengantin putri selanjutnya dihadirkan dan disandingkan dengan pengantin laki-laki, untuk menantangani buku nikah dan menerima mahar dari penganten putra.

Acara dilanjutkan dengan proses resepsi dirumah pengantin putri. Kedua mempelai berjalan dari masjid menuju rumah pengantin putri, untuk mendapatkan ucapan selamat dan bekal dalam mengarungi dunia barunya.

Wassalam 

Lukman Randusanga (3/9/23)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun