Ketika muncul ketidakpuasan dalam rumah tangga, selesaikan dengan baik. Nikah adalah menyatukan karakter yang berbeda  dari setiap individu, disatukan oleh Allah Swt. Sebagai Dzat yang menciptakan manusia untuk saling mengisi dan melengkapi.  Jagalah komitmen dan komunikasi dalam rumah tangga dan jangan dihianati dengan informasi hoak yang tidak bertanggung jawab.
Perusakan yang tidak boleh, yang terakhir dalam mengaji di Jumat (18/11/2022) adalah "sumpah."
Sumpah palsu merupakan dosa besar, dan janganlah suka bersumpah, ketika sudah sering bersumpah maka dapat diindikasikan orang  tersebut suka bohong. Dikit-dikit sumpah dan sumpah  melulu, Sehingga dicap sebagai orang suka sumpah. Karena seringnya maka hal ini menunjukan kebohonganya.
Sumpahlah pada tempatnya, semisal di pengadilan dan dihadapan pak hakim, dalam posisi terjepit, atau saat menerima amanat.
Sumpah apapun yang dikeluarkan oleh seseorang, tidak boleh dilanggar. Boleh sumpah dilanggar seperti  sumpah mau melakukan maksiat atau pendurhakaan kepada Allah, dan inipun terkena kafarat (membayar ganti)
Diakhir pengajian ada nasehat dari K.H. Subhan Ma'mun kepada jamaah yang ikut mengaji  "kalau ingin memiliki anak yang shalih dan shalihah jadilah orang yang loman (dermawan)."
Menjadi  manusia yang suka berbagi, bukan manusia yang medit. Ketika dapat rejeki jangan sampai melebih tiga hari, untuk tidak membagikan sebagian rizkinya pada orang lain.
Imam Syapii adalah salah satu ulama yang suka diberi oleh murid-muridnya ketika berpergian kekota dan sebaliknya dari pemberiannya langsung dibagikan ke orang lain dalam perjalanan pulangnya.
Wallahu'alam bishowab.
Lukmanrandusanga (Senin, 21/11/2022)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H