Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meraih Pahala Dobel

5 November 2022   15:26 Diperbarui: 5 November 2022   15:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
K.H. Subhan Ma'mun Pengasuh Pondok Pesantren Luwungragi Bulakamba Brebes. Dokpri

Cinta datang  dari hati dan kadang  kehadirannya  di luar dari kemampuan manusia. Karena cinta sendiri  milik Allah SWT.

Oleh karena itu, jadilah manusia yang selalu taat kepada Allah SWT. Bagaimana  engkau  (manusia) kufur terhadap Allah SWT,  padahal semuanya milik Allah SWT, apa yang ada di langit dan bumi.

Taatnya makhluk tidak mempengaruhi kedudukan Allah SWT.  Begitu juga maksiatnya juga tidak berpengaruh. Karena Allah SWT tidak membutuhkan apapun dan tidak terpengaruh oleh siapapun.

Allah SWT memberikan kemampuan pada manusia hanya 30%, itulah peran akal manusia  dalam keberhasilanya melakukan sesuatu. Sedangkan 70 %  itu karena kekuatan Allah SWT.

Manusia dalam melakukan sesuatu untuk meraih kesuksesanyanya hanya  ada satu, tawakkal kepada allah SWT. Usaha semaksimal pun hanya mampu memberikan sumbangsih maksimal 30%. Sedangkan yang lain, ada ditangan Allah SWT.

Allah mampu menghancurkan kaum,
logika manusia,  bumi dan langit yang sudah baik dihancurkan rata tak berbentuk, seketika itu dan saat itu pula. Dan Allah Swt tidak merasa rugi maupun disayangkan karena hal tersebut, tidaknya menjadi sifat Allah. Karena  Allah Swt mampu mendatangkan kaum yang baru dan mengganti dengan hal yang baru pula. Ada istilah brebes "Ora Melas" dan Allah tdk bisa diajak kompromi.

K.H. Subhan Ma'mun mengingatkan kepada jamaah ngaji, untuk hanya berniat mencari ridho Allah. Sebagaimana menanam padi tidak hanya  memiliki orientasi panen semata, tetapi didalamnya, ada perilaku bisa berzakat dan berbagi kebahagiaan bersama.  Sehingga apa yang dilakukan memiliki fahala yang doble. Ngaji dan ridho, panen dan zakat.

Oleh karena itu, ketika bekerja dan berangkat kerja tidaklah hanya niat untuk menggugurkan perintah dan kewajiban bekerja. Tetapi juga bekerja dan displin dalam bekerja untuk mendapatkan anak yang shalih.

Sebagaimana apa yang disampaikan Kyai Ma'mun walaupun dalam kondisi sakit, beliau tetap berangkat mengajar. Hal ini beliau lakukan agar memiliki anak yang shalih dan shalihah.

Ngaji Karo Kang Kaji, lukmanrandusanga,Sabtu (5/11/2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun