Peserta yang ikut mengaji bersama beliau tidak hanya warga Desa Luwungragi saja namun juga ada dari tetangga Desa, bahkan lain kecamatan juga banyak, dan dalam setiap tahunya terus bertambah bukan berkurang.
Ketekunan dalam mengajar menurut K.H. Subhan akan berdampak pada keikhlasan menjalani profesi yang digelutinya. Ketekunan juga memiliki makna usaha yang terus menerus, mempelajari kesulitan yang ada dan mencoba untuk mengurai mencari jalan keluarnya.
Ada dampak yang kurang baik, bagi yang tidak mampu untuk tekun, salah satunya malas dan membuat pekerjaan akan terasa lebih berat. Ketekunan merupakan modal utama untuk suskses pekerjaan yang dilakukannya.
Bagi para santri dan pembaca yang menjadi pengajar. Tekunlah terhadapat apa yang dijalaninya dan tidak lari terhadap masalah yang dihadapi. Ketekukan sendiri dapat menjadi solusi terhadap peserta didik yang diajarinya. Salah satu faktor yang membuat peserta didik bisa dan mudah memahami materi yang disampaikan karena ketekunan sang guru. Wallahu'alam Bishowab.
Lukmanrandusanga
Ngaji Karo Kang Kaji (3/10/2022)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H