Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mukena Masjid Al-Fath SMA Negeri 1 Brebes

20 Juli 2022   19:03 Diperbarui: 20 Juli 2022   19:10 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu gantungan mukena di SMA Negeri 1 Brebes.

MUKENA MASJID AL-FATH SMA NEGERI 1 BREBES

Mukena merupakan busana yang dipakai kaum hawa sebagai perlengkapan untuk sholat dan menjadi ciri khas muslimah Indonesia.

Pada era pandemi covid-19 kemarin, pengguna mukena yang ada di Masjid El-fath SMA Negeri 1 Brebes sangat minim, bahkan hampir tidak ada karena semua pembelajaran dilaksanakan secara daring. Masjid SMA Negeri 1 memutuskan untuk tidak menyediakan peralatan sholat, termasuk sajadah dan mukena. Hal ini dilalukan untuk menghindari potensi penyebaran virus Covid-19.

Ditambah pembelajaran daringlah dan belum aktif sekolah, menjadi salah satu alasan mukena tidak boleh dipakai untuk umum dan masih terbungkus rapi setelah dicuci oleh jasa loundry.

Tahun ajaran baru  2022 / 2023, Sekolah mulai melakukan pembelajaran aktif kembali seperti jaman belum ada pandemi Covid. Sehingga aktivitas di sekolah sudah kembali seperti semula. Termasuk kebiasaan ibadah di Masjid Sekolah. Hal ini membuat mukena untuk sholat di sekolah harus tersedia kembali.

Siswa SMA Negeri 1 Brebes yang jumlah siswinya lebih dari 600 tentu membutuhkan mukena minimal 100 biah. Karena kapasitas Masjid Sekolah hanya mampu menampung  250 jamaah. Itupun terbagi dua untuk jamaah laki-laki dan perempuan.

Jamaah sholat  Dhuhur dan Ashar yang dilakukan di sekolah, dapat dikatakan hanya mampu menampung 150 siswi. Karena 100 jamaah untuk shof laki-laki.

100  mukena yang harus dimiliki sekolah terbagi menjadi dua, 50 dipakai untuk sholat dan 50 untuk persediaan sebagai pengganti saat mukena di cuci. 

Senen (18/7/2022) penulis mengamati adanya beberapa mukena baru pemberian dari Ibu Deviyanti Umar Utoyo dan Bapak Dedi Hermawan, ternyata masih belum cukup untuk kebutuhan siswa. Terlihat para siswa menunggu giliran sholat, dikarenakan belum ada mukenannya dan satu sisi karena memang tempatnya tidak ada.

Persoalan kekurangan air, yang dipakai untuk wudlu sholat dhuha, dhuhur dan ashar telah teratasi. Namun kini muncul persoalan mukena yang kurang tersedia di Masjid Sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun