Kegiatan mengajar Al-Quran di rumah yang penulis lakukan. Menjadi aktivitas yang sekarang harus ditekuni dan dipertahankan. Mengingat pada tahun-tahun sebelumnya hanya berjalan beberapa bulan saja.
Keasikan dengan aktivitas di luar rumah dan di luar kota, sering membuat penulis jarang berada di rumah setiap hari. Alhasil kadang mengaji, kadang sering libur. Sehingga proses belajar Al-Quran yang penulis tekuni belum bisa maksimal.
Kegiatan belajar membaca Al-Quran di setiap selesai sholat magrib, yang berawal bersama anak-anak tetangga, kemudian meluas ketetangga jauh. Alhamdulillah sekarang penulis dapat memetik buahnya.
Anak-anak yang hampir 4 (empat) tahun, belajar membaca Al-Quran Alhamdulillah sudah ada yang menyelesaikan mengajinya 30 Jus, atau biasa disebut hatam Al-Quran.
Perjuangan anak-anak yang mengaji pada penulis sangat luar biasa. Sehingga penulis berusaha untuk tidak membuat kecewa dihati mereka.
Walaupun mereka harus berjalan melawan banjir air rob yang setiap hari datang, tak membuatnya malas untuk berangkat belajar mengaji. Kondisi seperti inilah yang membuat penulis semakin tak kuasa untuk meninggalkan mereka.
Sebelum sholat magrib, penulis berusaha menyambut mereka ketika mau mengaji dirumah. Maklumlah tempat belajar Al-Quran baru berada di emperan rumah penulis dan mereka berdatangan sebelum waktu sholat magrib tiba.
Ijazah Al-Quran yang penulis dapatkan dari Pondok Pesantren Buntet Cirebon, dengan K.H Abdusalam Hadi dapat bermanfaat untuk berbagi ilmu dengan anak-anak tetangga yang mau belajar membaca Al-Quran.
Uniknya pula, ilmu Psikologi yang digeluti selama dikampus oleh penulis, sehingga mendapatkan gelar sarjana Psikologi. Dapat menjadi modal saat penulis memiliki anak-anak yang mengaji dengan kepribadian yang berbeda-beda.