SPIRITUAL PASCA PANJIR ROB
Bagi penulis banjir rob besar di kampung kelahiran randusanga (22/5/22) Â yang terus diikuti dengan rob kecil setiap hari, masih menjadi pemandangan di setiap sore hari, yang membuat suasana kurang nyaman untuk dilihat dan tidak layak menjadi tempat tinggal.
Terlihat anak-anak setiap sore bermain air rob di jalan, tumpukan sampah laut terbawa masuk kampung. Menjadi pemandangan kumuh yang dilihat setiap saat,  bau tidak sedap karena luapan air limbah rumah tangga yang bercampur dengan banjir rob menjadi hidangan rutin. Kalaupun  dimungkinkan dibiarkan terus menerus, akan terjadi gangguan kesehatan baik fisik maupun psikologis.
Ketika gangguan psikologis menerpa  penulis, melihat rutinitas banjir setiap sore, kaki terkena kutu air, motor rusak, gangguan aktivitas usaha dan kerja. Menjadi catatan setumpulk masalah pada musibah banjir rob.
Kemana penulis harus melangkah, saat fisik dan  akal sudah tidak mampu melakukan usaha, penanganan banjir rob yang terus membasahi jalan dan perumahan sebagian masyarakat pesisir utara. Dengan berdasarkan pada sisi kemanusiaan penulis sebagai makhluk Tuhan yang lemah, maka doa menjadi jalan yang harus ditempuh.
Berdoa sebagai  salah satu bentuk komunikasi antara manusia dengan sang Pencipta. Mengutarakan isi hati, menyampaikan rasa syukur, dan mengingat kuasa Allah Swt yang begitu luar biasa. Berdoa ini menjadi  cara terbaik untuk mendapatkan kedamaian, keselamatan dan perubahan.
Berdoa dapat menjadi  cermin dan sikap perilaku manusia yang tidak berkuasa atas apapun. Sudah menjadi keharusan dan sadar diri bahwa  posisi manusia adalah hamba yang harus dan tetap terus menghamba kepada Allah SWT. Kalaupun manusia tidak meminta kepada Allah SWT, maka hal itu menjadi kesalahan yang besar. Sebagaimana  Rasulullah SAW bersabda ;
 "Siapa yang tidak memohon kepada Allah SWT maka Allah murka kepadanya." (HR. Turmudzi)
Berdoa tidak hanya sebagai usaha tunggal semata, namun doa yang dipanjatkan sebagai bagian dari ibadah kepada Allah Swt.  Ketika Allah Swt  memerintahkan kepada kita dan  perintah tersebut  dilakukan, maka dapat dikatakan sebagai bentuk peribadatan (doa sebagai sebagai nilai ibadah).  Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
"Doa adalah ibadah." (HR. Turmudzi)
Berdoa yang dilakukan oleh seorang hamba, insyaAllah akan mendatangkan solusi atas problematika yang hadapinya dari berbagai sisi apapun. Berdoa menjadi energi untuk menyakinkan solusi akan datang dari Dzat Yang Maha Kuasa. Rasul SAW bersabda: