Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tanpa Sadar Menyakiti Diri Sendiri

13 Januari 2020   18:23 Diperbarui: 13 Januari 2020   18:23 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika terkena penyakit Stroke, biasanya pasien akan mengalami lemah sebelah, tuli, rabaan dan persepsi yang berbeda-beda, dan salah satunya juga  mengalami ketidakmampun dalam mengontrol syaraf ucapan, sehingga terkadang perkataanya sangat berbeda saat kondisi badan sehat sebelumnya.

Persepsi dan kata-kata kadang sering menipu. Begitu juga kondisi pisik tubuh dan kekayaan harta yang membuat banyak orang tertipu,  dan dapat dikatakan sebagai tipuan terbesar. Padahal organ  tubuh  dan harta  mengikuti alam dan tidak kekal.  Ketika kita mendewakan  tubuh dan materi, tentunya materi dan tubuh ada batasnya dan banyak yang tidak diketahui dari tubuh tersebut. Seperti,  kenapa jantung kita bergetar? siapa yang nyuruh. Maka perlu dicamkan oleh kita, memahami kehidupan saja tdk bisa, apalagi menguasai dunia.

Imam Athoillah mengatakan,  kamu saja mengekang  keinginan diri sendiri tidak bisa. Apalagi ikut mengekang orang lain. Artinya mengurusi  emosi diri sendiri tdk bisa. apalagi mengurus emosi orang lain.

Ketika kita mengalami kesulitan menerima  seseorang, maka akan sulit pula untuk  mencintainya. Tetapi kalau kita
mudah menerima perkataan dan prilaku seseorang. Maka kita  akan mudah untuk mencintai. Ubahlah cara pandang kita pada seseorang, agar dapat memahami dan menyukai dalam hal kerjasama, pekerjaan maupun ibadah kepada Allah SWT. Sehingga kemudahanlah yang akan didapat.

Ingat !. Hidupnya seseorang itu sering dikecokan pikiran dan  dikuasai nafsu. Karena dalam perkembangan pikiran manusia  juga sering error. Sehingga akan muncul ilusi-ilusi negatif, seperti keinginan  banyak uang dan jabatan tinggi yang tidak masuk akal. Walaupun  nantinya hal tersebut akan  diraih.  Maka yang ada, akan menjadi penyakit psikologis yang terus menggerogoti diri selama hidupnya. Kerena  sesuatu yang diraihnya  dengan nafus,  tanpa ridho Sang Ilahi.

Pasrahlah sama Allah,  biarlah Allah yang menyelesaiakan persoalan hidup, rizki dan jabatan kita. Rasakan kehadiran Allah dalam hidup kita. Ada sahabat Rasulullah  bernama Abdullah bin Masud. Sahabat yang  kaya, tapi hidupnya sederhana. Ini contoh kesederhanaan salah satu sahabat Nabi yang perlu ditauladani selamanya.

Sering kita  merasa takut karena gambaran yang kabur. Padahal persepsi buruk inIlah, yang sering membuat tidak bahagia. Maka
Persepsi buruk dan bentuk-bentuk trauma yang ada  di pikiran kita wajib hukumnyan dibersihkan  dengan cara  bertauhid,  beriman akan kodo dan kodarnya Allah.

Kesombongan dalam jabatan merupakan salah satu disintegritas manusia di dunia dan akan fatal di akherat. Kesombongan akan menghancurkan kesuksesan. Maka sebaiknya mulailah menilai ukuran kesuksesan yang kita ubah dari material ke ruhaniah. Bukan hanya ukuran materi dan jabatan yang dimiliki, namun nilai-nilai ruhaniah yang terus mewarnai hidup.  Kejujuranlah  yang harus kita apresiasi bukan nilai maupun materi. Ingat  "Sukses itu ketika  ijroil datang, hati tenang menghadap Allah". (Khusnul Khotimah). Aamiin.

Sering terjadi kejujuran kadang membuat orang lain marah. Kalau dalam dunia pendidikan jujur saja dimarahi,  bagaimana anak akan  jujur. Pentingnya berguru atau berteman agar dpt melihat sudut pandang orang lain. Janganlah berguru bukan pada manusia. Sebab kalau berguru bukan pada manusia  berarti berguru pada setan.

Sebenarnya, kitika kita mengatakan gagal, itu karena kita sendirilah  yang melakukan pembandingan atau membanding-mbandingkan sesuatu.  dan kalaupun kita senang  ketika menang  dan  mengadakan pesta,  berarti bahagia melihat orang lain kalah. Padahal yang  harus kita lakukan tetap terus berbuat baik, tidak merendahkan dan  membuat orang lain bahagai. Berbahagialah maka dengan sendirinya, anda berbuat baik pada orang lain. Karena  perasaan bahagia dengan sendirinya membawa orang lain iku terbawa bahagia.

Sadarkah, bila selama ini. Kita sendirilah yang menyakiti diri kita. Sebab ketika kita sedih, akan mempengaruhi paru-paru dan akan berdampat pada tumbuh penyakit asma. Begitu juga ketika  marah, akan  memperngaruhi jantung dan hipertensi. Selanjutnya sifat takut dan ketakutan akan mempengaruhi ginjal dan rasa keinginan kebelakang terus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun