Budidaya ikan lele adalah suatu kegiatan dimana orangn memelihara ikan lele untuk kemudian dijual. Ikan lele relatif mudah dibudidayakan di perairan iklim hangat, sehingga dapat menyuplai makanan yang murah bagi pasar setempat. Ikan lele dapat dibudidayakan di kolam, tangki, maupun sungai kecil, (Wikipedia).
Masyarakat Randusanga Kulon Brebes, yang sedang lesu di budidaya ikan Bandeng, Udang Windu, dan rumput laut. Ternyata masih ada satu budidaya, yang masih diminati. Salah satunya adalah ikan lele.
Asep salah satu pemuda Randusanga Kulon. Mencoba tetap eksis bertahan dengan budi daya lelenya. Mulai  bertempat di halaman rumahnya hingga mengembangkan di daerah Sigempol Randusanga.
Menurut Asep, Â tidak ada masalah dalam bidudaya ikan lele. Pengelolahan sangat mudah,
pemasaranya juga tidak berbelit-belit. Karena para pembeli ikan lele di Randusanga banyak sekali. Kalau ada yang panen dalam sehari 1 ton lebih pun, dipastikan akan dilayani dan pedagangnyapun mampu memasarkannya.
Adapun estimasi dana yang digunakan dalam satu petak  sekitar 3.100.000.  Biaya tersebut untuk membeli bibit 600.000,  dan pakan sekitar 2.500.000.
Dengan biaya pengeluaran 3.100.000 dan pendapatan minimal 3.600.000. Maka dapat diperkirakan, keuntungan dari satu petak minimal 500.000. Kalau dihitung dengan jumlah petakan ada 28 , dipastikan mendapatkan keuntungan 14.000.000 (Empat Belas Juta) dari semua  petakan yang dipanen.
Lebih lanjut, menurut pemilik tambak ikan lele, ukuran rata-rata ketika panen beratnya  sekitar 800 sampai 1200 Gram. atau sekitar dalam satu kilo, ada 8 sampai 12 ekor. Sedangkan ketika awal ditabur ikan lele berukuran 6-8 cm. Adapun dalam  pencarian bibit lele pun sangat mudah, hanya saja pada saat musim kemarau agak sedikit sulit. Harus memesan dalam waktu  agak lama, nanti baru dapat bibit.
Memang ketika membuat petakan awal, sangat tingg ongkosnya. Kalau dihitung kebutuhan modal awal untuk 28 petak, dapat menghabiskan biaya 50 sampai 75 juta Rupiah. Â Dana sebesar itu digunakan untuk pembuatan gubuk, atap, tembok bambu pengaman, pemasangan instalasi listrik dan 2 buah bor artesis.
Karane ikan lele hidup di air tawar, maka  2 (dua) buah bor artesis yang dibuat,  selalu dialirkan  ketambak ikan lele, agar dapat untuk menetralkan air asin. Sehingga tambak lele tersebut airnya bisa tawar.
Selamat untuk mas asep, yang masih komitmen untuk  membangun desanya, melalui budidaya Ikan lele. Mudah-mudahan akan munculnya peternak ikan lele baru di Randusanga, yang dapat menjadikan randusanga tetap menjadi lumbung ikan, dan selanjutnya hasil dari perikanan, diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan ikan masyarakat Brebes dan sekitarnya.
Sukses selalu buat mas Asep, semoga ilmu yang didapat dari perkuliahan dapat terus  dikembangkan. Sehingga bermanfaat untuk masyarakat Randusanga, dan  menjadi Randusanga terus maju dan sejahtera. Amin
(Lukman Nur Hakim).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H