Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Money

Budidaya Ikan Lele di Lahan Tambak

4 Januari 2020   18:25 Diperbarui: 5 Januari 2020   06:36 2274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilik petkan ikan lele Asef Hendra Permana (dokpri)

Budidaya ikan lele adalah suatu kegiatan dimana orangn memelihara ikan lele untuk kemudian dijual. Ikan lele relatif mudah dibudidayakan di perairan iklim hangat, sehingga dapat menyuplai makanan yang murah bagi pasar setempat. Ikan lele dapat dibudidayakan di kolam, tangki, maupun sungai kecil, (Wikipedia).

Masyarakat Randusanga Kulon Brebes, yang sedang lesu di budidaya ikan Bandeng, Udang Windu, dan rumput laut. Ternyata masih ada satu budidaya, yang masih diminati. Salah satunya adalah ikan lele.

Asep salah satu pemuda Randusanga Kulon. Mencoba tetap eksis bertahan dengan budi daya lelenya. Mulai  bertempat di halaman rumahnya hingga mengembangkan di daerah Sigempol Randusanga.

Pemilik petkan ikan lele Asef Hendra Permana (dokpri)
Pemilik petkan ikan lele Asef Hendra Permana (dokpri)
Lahan budidaya ikan lele yang menjadi pengembangan baru, dengan petakan berjumlah 28 dan ukuran 3x4, masih bertahan hingga sekarang. Menurut pemilik  tambak ikan lele, Asep Hendra Permana. A.MdPi.  Yang  juga Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan STIP Jepara.  Ia tetap berusaha mempertahankan usaha dibidang perikanan, walaupun  bukan ikan bandeng yang dulu menjadi primadona masyarakat  Randusanga.

Menurut Asep,  tidak ada masalah dalam bidudaya ikan lele. Pengelolahan sangat mudah,
pemasaranya juga tidak berbelit-belit. Karena para pembeli ikan lele di Randusanga banyak sekali. Kalau ada yang panen dalam sehari 1 ton lebih pun, dipastikan akan dilayani dan pedagangnyapun mampu memasarkannya.

Panen ikan lele (dokpri)
Panen ikan lele (dokpri)
Masa panen ikan lele, menurut Asep tidak terlalu lama,  hanya memakan waktu 48-50 hari. Kalau dengan satu petak yang berisi 2500 bibit lele, mampu menghasilkan 2 Kwintal lebih, dengan rata-rata harga perkilo 18000. Maka kalau dihitung dalam satu petak dapat menghasilkan menimal 3.600.000. (Tiga Juta Enam Ratus Ribu Rupiah), bahkan sampai 4.000.000 (Empat Juta)  lebih.

Adapun estimasi dana yang digunakan dalam satu petak  sekitar 3.100.000.  Biaya tersebut untuk membeli bibit 600.000,  dan pakan sekitar 2.500.000.

Dengan biaya pengeluaran 3.100.000 dan pendapatan minimal 3.600.000. Maka dapat diperkirakan, keuntungan dari satu petak minimal 500.000. Kalau dihitung dengan jumlah petakan ada 28 , dipastikan mendapatkan keuntungan 14.000.000 (Empat Belas Juta) dari semua  petakan yang dipanen.

Lebih lanjut, menurut pemilik tambak ikan lele, ukuran rata-rata ketika panen beratnya  sekitar 800 sampai 1200 Gram. atau sekitar dalam satu kilo, ada 8 sampai 12 ekor. Sedangkan ketika awal ditabur ikan lele berukuran 6-8 cm. Adapun dalam  pencarian bibit lele pun sangat mudah, hanya saja pada saat musim kemarau agak sedikit sulit. Harus memesan dalam waktu  agak lama, nanti baru dapat bibit.

Memang ketika membuat petakan awal, sangat tingg ongkosnya. Kalau dihitung kebutuhan modal awal untuk 28 petak, dapat menghabiskan biaya 50 sampai 75 juta Rupiah.  Dana sebesar itu digunakan untuk pembuatan gubuk, atap, tembok bambu pengaman, pemasangan instalasi listrik dan 2 buah bor artesis.

Karane ikan lele hidup di air tawar, maka  2 (dua) buah bor artesis yang dibuat,  selalu dialirkan  ketambak ikan lele, agar dapat untuk menetralkan air asin. Sehingga tambak lele tersebut airnya bisa tawar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun