Apa sih, Coronavirus disease itu?
Kawan-kawan pastinya sudah mengerti dan paham tentang apa itu Pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 diseluruh dunia untuk semua negara. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-coV-2. Wabah ini pertama kali dideteksi terletak di Kot aWuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO (World Health Organization) pada tanggal 11 Maret 2020. Hingga 14 November 2020, lebih dari 53.281.350 orang kasus telah dilaporkan lebih dari 219 negara dan wilayah seluruh dunia, mengakibatkan lebih dari 1.301.021 orang meninggal dunia dan lebih dari 34.394.214 orang sembuh.
Penyakit yang disebabkan oleh virus berbahaya yang seperti ini telah berdampak besar dan menjadi penghalang, bahkan ancaman yang tidak bisa dianggap remeh baik dibidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan di Indonesia.
Ancaman yang Disebabkan Oleh Covid-19
Bidang Politik
Dalam bidang politik contohnya, penundaan pilkada serentak dari 23 September menjadi 9Desember 2020. penambahan anggaran juga dibutuhkan demi menyediakan peralatan kesehatan bagi penyelenggara pilkada. Namun, kelanjutan tahap penyelenggara pilkada kembali dihadapi tantangan seiring meningkatnya kasus positif COVID-19.Â
Selain pilkada, dampak yang paling dirasakan pada bidang politik adalah teguran dari Presiden Joko Widodo kepada jajaran menteri pada Kabinet Indonesia Maju. Teguran disampaikan dalam sidang kabinet paripurna pada 18 Juni karena program dan dana yang dikucurkan tidak mengalir ke masyarakat secara optimal.
Sepanjang kemerdekaan Indonesia, ini adalah pertama kalinya ancaman krisis multidimensi timbul akibat sebuah penyakit. Tentu saja penanganan yang dilakukan juga harus berbeda dibandingkan dengan upaya yang telah dilakukan pada krisis pendemi yang sebelumnya seperti pada tahun 1966, Â 1998, dan 2008.
Pemerintah melalu jajaran kementrian terkait telah menelurkan berbagai kebijakan untuk menangkal dampak Covid-19. Insentif fisikal, bantuan kesehatan, gantuan dana, dan bantuan sosial telah diberikan pada berbagai sektor.
Bidang Sosial Budaya
Selain ancaman dibidang politik, ada juga ancaman lain dibidang sosial budaya seperti, banyaknya orang yang kurang kesadarannya akan penyakit Covid-19 ini. Kurangnya kesadaran masyarakat akan keberadaan dan bahaya dari Covid-19 dapat menyebabkan bahaya yang ada menjali lebih membahayakan bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.Â
Kurangnya kesadaran masyarakat juga diperkuat dengan fakta di lapangan bahwasanya masyarakat masih banyaknya masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker saat bepergian jauh maupun dengan jarak yang relatif pendek, padahal virus ini berada di mana-mana dan tidak terlihat oleh mata telanjang serta tidak berkaitan dengan jarak tempuh atau jarak seseorang bepergian.
Bidang Ekonomi
Dalam perekonomian masyarakat pun juga terkena dampak dari Covid-19, loh guys seperti :
1. Kelangkaan Barang
Sejak jumlah pasien yang terdeteksi positif Covid-19 terus meningkat di Indonesia, beberapa barang menjadi semakin langka di pasaran. Bukan hanya langka namun barang0barang tersebut dijual berkali-kali lipat dari harga semula sebelum adanya Covid-19 di Indonesia. Beberapa barang langka tersebut diantaranya adalah masker, handsanitizer, cairan pembunuh kuman, dan APD (Alat Pelindung Diri)Â
2. Disorganisasi dan Disfungsi Sosial
Jika kita mengamati berita yang beredar belakangan ini, ada fakta soisial menarik yang terjadi di masyarakat. Fakta menarik ini yaitu adanya prasangka dan diskriminasi terhadap korban Covid-19, prasangka dan diskriminasi ini disebabkan oleh ketakutan masyarakat terhadap situasi yang tidak menentu akibat penyebaran virus Vorona. Hal ini jelas terklihat dari sikap masyarakat yang sangat menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain, menghindari berjabat tangan, perkumpulan, dan lain-lain. Sikap masyarakat ini berawal dar adanya prasangka sehingga kemudian memunculkan sikap diskriminatif. Prasangka dan diskriminasi ini merupakan perwujudan dan disorganisasi sosial (Syaifudin, 2020).
3. Tindakan Kriminal
Masalah Covid-19 juga dikhawatirkan berdampak pada peningkatan tindakan kriminal yang terjadi karena masyarakat kekurangan uang untuk membeli keperluan hidup. Tindakan kriminal yang dilakukan bisa beragam seperti pencurian APD (Alat Pelindung Diri) yang tengah langka saat ini, pembuatan handsanitizer atau desinfektan palsu yang justru membahayakan kesehatan, penipuan harga bahan pokok, dan lain-lain. Salah satu contohnya yaitu kasus PNS di Cianjur yang tertangkap mencuri 20.000 masker.
4. Melemahnya Sektor Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan sektor terpenting pendapatan beberapa provinsi yang terkenal di Indonesia, pariwisata di Indonesia juga berkontribusu besar bagi paningkatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Indonesia. Sektor pariwisata sendiri itu mencakup hotel, penginapan, restoran, tempat wisata, kios-kios suvenir, dan lain-lain. Namun sejak kasus Covid-19 meningkat, berbagai tempat wisata harus ditutup dalam waktu yang belum ditentukan kapan akan dibuka kembali demi mencegah penyebaran Covid-19.
5. Angka Kemiskinan dan Pengangguran Semakin Meningkat
Dikarenakan terjadinya pandemi Covid-19 pemerintah menghimbau semua masyarakat untuk Work From Home yang mengakibatkan beberapa penjual yang berjualan di pasar, pusat pembelanjaan dan para penjual di pinggir jalan harus menutup usaha mereka.Â
Bidang pertahanan dan Keamanan
Selain ekonomi, politk, dan sosial budaya bahkan dibidang pertahanan dan keamanan juga terkena dampaknya, sepintas pertahanan keamanan negara yang bersandar kepada teknologi dan total defense kelihatannya mudah untuk dapat diselenggarakan dengan cepat.Â
Kenyataan di lapangan membuktikan hasil yang sebaliknya, karena menjadi tidak sederhana untuk menyatukan langkah dalam satu konsep operasi melawan ancaman Covid-19.
Banyaknya pelanggaran PSBB yang terjadi dan proses pembagian srimulus ekonomi yang terkendala dengan data penduduk yang kurang akurat hanyalah beberapa contoh saj adari tidak mudahnya menggulirkan perlawanan yang bersifat semesta itu.
Strategi Mengatasi Ancaman di berbagai Bidang
Upaya-upaya untuk mencegah atau mengatasi ancaman-ancaman yang ada di bidang politik, sosial budaya, ekonomi, pertahanan dan keamanan yang dilakukan oleh pemerintah telah banyak dilakukan seperti berikut ini :
Bidang Politik
Di bidang politik sendiri upaya untuk mengatasi ancaman yang ada ialah dengan dilakukannya penguatan ideologi Pancasila. Pancasila sendiri merupakan falsafah hidup negara Indonesia, sehingga penguatan Pancasila wajib dilakukan.Â
Cara-cara yang dilakukan untuk menguatkan ideologi pancasila adalah dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebisa mungkin, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila diamalkan oleh seluruh Warga negara Indonesia.
Selain dengan penguatan Pancasila, konsep Bhinneka Tunggal Ika juga perlu untuk dikuatkan. Agar persatuan dan kesatuan negara Indonesia tetap terjaga.
Bidang Ekonomi
Untuk bidang ekonomi sendiri upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah ialah dengan mewujudkan bentuk ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi kerakyatan sendiri ialah suatu struktur dan proses yang demokratis dan berkeadilan yang mendorong keikutsertaan rakyat sebagai pemilik modal dan pengendali jalannya roda perekonomian.
agar sistem ekonomi kerakyatan itu terwujud, beberapa hal yang telah dilakukan pemerintah antara lain :
a. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi dalam negeri shingga perekonomian rakyat bisa menguat.
b. Sektor pertanian dijadikan prioritas utama. Sebab sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.
c. Perekonomian harus berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
d. Tidak menggantungkan diri pada organisasi multilateral, seperti IMF (International Monetary Fund) dan bank dunia.
e. Mengoptimalkan bahan baku yang ada di dalam negeri sehingga tidak bergantung pada bahan baku impor.
Bidang Sosial Budaya
Beberapa ancaman yang terjadi di bidang sosial budaya dapat diatasi dengan cara :
a. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan penguatan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Penguatan tentang budaya dan wawasan nusantara melalui pendidikan formal.
c. Meningkatkan rasa nasionalisme dan menguatkan konsep Bhinneka Tunggal Ika.
d. Melakukan penyaringan buday adengan menggunakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Bidang Pertahanan dan Keamanan
Upaya untuk mengatasi ancaman di bidang pertahanan dan keamanan tidak hanya menjadi tanggung jawab aparatur negara, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia.
Untuk mengatasi ancaman militer, Indonesia menggunakan sistem pertahanan bersifat semesta.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2019, sistem pertahanan bersifat semesta melibatkan seluruh sumberdaya nasional yang dipersiapkan secara dini oleh pemerintah untuk menegakkan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
Sistem pertahanan bersifat semesta memiliki ciri-ciri :
a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara dilakukan oleh seluruh rakyat dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
b. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional dimanfaatkan untuk upaya pertahanan.
c. Kewilayahan, yaitu gelas kekuatan pertahanan dilakukan secara menyebar di seluruh wilayah Indonesia.
Daftar PustakaÂ
Penjelasan tentang COVID-19 (diakses pada Rabu, 20 Januari 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H