Mohon tunggu...
Lukman Alfaris Hidayatullah
Lukman Alfaris Hidayatullah Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

siswa smk telkom malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Media Sosial sebagai Kawan atau Lawan bagi Demokrasi?

19 Agustus 2020   12:50 Diperbarui: 19 Agustus 2020   12:51 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hai namaku Lukman Alfaris Hidayatullah saat ini sedang duduk di kelas 11 RPL 7 dan bersekolah di SMK Telkom Malang. Dalam artikel ini saya ingin menulkiskan sebuah kesimpulan atau bisa disebut saya memberi opini tentang tema "Media Sosial, Kawan atau Lawan bagi Demokrasi?".  Tapi sebelum itu kita harus mengetahui dahulu tentang pengertian "Media Social" dan "Demokrasi".

A. Definisi Media Sosial

Definisi dari media sosial yang dikemukakan oleh Mandibergh berpendapat bahwa "media sosial adalah media yang mewadahi kerjasama di antara pengguna yang menghasilkan konten (user generated content)". Sementara iyu Boyd menjelaskan bahwa media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu meupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi. 

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah sarana yang merupakan medium berbasis teknologi internet (media online) yang memungkinkan seseorang da[at bertinteraksi sosial, berkomunikasi, dan bekerjasama serta berbagi informasi dengan orang lain. Selain itu, pengguna dengan mudah ikut berpartisipasi di dalamnya.

Ardianto dalam buku Komunikasi 2.0 mengungkapkan. bahwa media sosial online disebut jejaring sosial online bukan media massa online, karena media sosial memiliki kekuatan sosial yang sangat mempengaruhi opini publik yang berkembang di masyarakat. Penggalangan dukungan atau gerakan massa bisa terbentuk karea kekuatan media online karena apa yang ada di dalam media sosial, terbukti mampu membentuk opini, sikap dan perilaku publik atau masyarakat.

Dalam hal ini ada beberapa media sosial yang populer digunakan seperti, Facebook, Twitter, Instagram, Line, Whatsapp dan lain-lain. Menurut Sulinta, Feri (2015) karakteristik yang dijumpai pada media sosial yaitu :

a. Transparansi, adalah keterbukaan informasi karena konten media sosial ditunjukkan untuk konsumsi publik untuk sekelompok orang.

b. Dialog dan Komunikasi, ketika ada sebuah komunikasi maka akan terjalin hubungan dan komunikasi interaktif menggunakan ragam fitur. Misalnya media sosial seperti facebook, para penggunanya bisa saling berkomunikasi lewat chat inbox maupun saling memberi komentar pada foto yang terpasang di akun facebook yang muncul di timeline penggunanya.

c. Jejaring Relasi, hubungan antara pengguna layaknya jaring-jaring yang terhubung satu sama lain dan semakin kompleks seraya mereka menjalin komunikasi dan terus membangun pertemanan. Komunitas jejaring sosial memiliki peranan kuat yang akan memengaruhi audiensinya.

d. Multi Opini, setiap orang yang menggunakan media sosial dengan mudahnya berargumen dan mengutarakan pendapatnya misalnya dalam instagram. Seseorang yang menggunakan instagram dapat memberi komentar pada foto yang diupload pleh teman sesama instagram.

Sedangkan jenis-jenis yang dimiliki sosial media, yaitu :

1. Proyek Kolaborasi

Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun me-remove konten-konten yang ada di website. Contohnya : Wikipedia.

2. Blog

User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Contoh : wordpress dan blogspot.

3. Konten

Para user dari pengguna website ini saling meng-share konten-konten media, baik seperti video, e-book, gambar, dan lain-lain. Contohnya : Youtube.

4. Situs jejaring sosial / microblog

Aplikasi yang mengizinkan user dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu seperti foto-foto, status, dan sebagainya. Contohnya : Facebook, Whatsapp, Instagram, dan lain-lain.

5. Virtual Game World

Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana user bisa muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. Contohnya : game online.

6. Virtual Social World

Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan. Contoh : Second Life.

B. Demokrasi

Demokrasi berasal dari kata "demokratia" yang merupakan salah satu dari bahasa Yunani. Demokrasi itu sendiri memiliki arti suatu kekuasaan rakyat. Adapun secara umum, demokrasi terbagi menjadi dua kata, pertama adalah kata "demos" yang maknanya adalah rakyat. Dan yang kedua adalah "kratos" yang maknanya adalah kekuatan atau kekuasaan. Demokrasi itu mencakup suatu keadaan ekonimi, social dan juga budaya yang didalamnya berlangsung suatu praktik kebebsasan dalam bidang politik entah secara bebas atau secara setara.

Demokrasi berdasarkan pendapat Abraham Lincoln merupakan sebuah sistem pemerintahan dimana itu dibentuk dari rakyat, pleh rakyat dan juga untuk takyat itu sendiri. Adapun pengertian dari demokrasi sendiri secara umum adalah sebuah format pemerintahan dimana tiap-tiap warga negara mempunyai hak yang setara dan juga seimbang mengenai penentuan dan juga pemilihan suatu keputusan yang nantinya akan memunculkan dampak di dalam kehidupan rakyat atau warga negara. Pengertian dari demokrasi sendiri juga bisa diartikan sebagai sebuah bentuk kekuasaan tertinggi  yang terdapat di tangan rakyat. Tentang demokrasi ini, warga negara boleh ikut di dalam mengambil bagian, entah itu secara langsung atau dalam sebuah bentuk perwakilan dalam hal pelaksanaan perumusan, pengembangan dan juga proses menyusun hukum.

C. Opini Pribadi

Menurut saya media sosial bisa menjadi kawan bagi demokrasi karena media social bisa menjadi sarana untuk mempublikasikan informasi yang mungkin belum diketahui oleh sebagian manusia di dunia, bisa sebagai sarana penggalangan dana untuk korban bencana alam, bisa juga sebagai pendukung suatu partai politik. Media sosial juga bisa menjadi lawan bagi demokrasi contohnya : media sosial yang digunakan untuk memberontak kepada era pemerintahan Indonesia yang menggunakan demokrasi. 

D. Daftar Pustaka

https://osf.io/tcrjm/download

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun