Artikel ini menjelaskan tentang Representasi Sikap Nasionalisme Tan Malaka Pada Era Globalisasi
Nama :Lukman Nurkholik Malik Alfajar
NIM : 2250017055
Email : lukmannurkholik619@gmail.com
Fakultas : Teknik
Prodi : Teknik Elektro
Universitas Jendral Achmad Yani
Abstrak
Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Soekarno di tahun 1963, Tan Malaka hingga saat ini masih menjadi pahlawan yang “redup”. Keterlibatannya dalam tubuh Partai Komunis Indonesia (PKI) di masa Hindia Belanda telah menempatkan Tan Malaka pada posisi sulit, mengingat keberadaan PKI yang telah mengukir sejarah kelam di era kemerdekaan. Padahal, jika memperhatikan ide dan gagasan Tan Malaka yang tertuang dalam banyak karyanya, maka selayaknya ia dijuluki sebagai Bapak Republik. Tan Malaka seharusnya ditempatkan sejajar dengan para pendiri bangsa Indonesia dengan harapan agar setiap gagasan yang terkandung dalam karyanya dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk membangun bangsa yang lebih baik di masa depan. Dengan mengkaji pemikiran Tan Malaka, terutama melalui karyanya "Madilog", artikel ini mengeksplorasi bagaimana konsep nasionalisme dapat diadaptasi untuk memperkuat kemandirian ekonomi, keadilan sosial, identitas budaya, dan solidaritas internasional. Tujuan dari artikel ini adalah menekankan pentingnya reinterpretasi nilai-nilai nasionalisme untuk menjawab tantangan globalisasi tanpa kehilangan jati diri bangsa.
Kata Kunci : Tan Malaka, Pahlawan Nasional, Partai Komunis Indonesia (PKI),Madilog