Gibran Rakabuming anak seorang Presiden dan maju melalui jalur partai sedangkan pasangan BAJO dari profesi yang biasa-biasa saja dan melalui jalur independen.Â
Dalam konteks kedua pasangan yang akan bertarung dalam Pilwako Solo ini, penulis memposisikan Gibran sebagai kandidat politik dinasti sedangkan pasangan BAJO sebagai kandidat politik aspirasi. Kenapa Gibran Rakabuming diposisikan sebagai kandidat politik dinasti?Â
Penulis mengikuti pendapat pada umumnya. Sedangkan politik aspirasi yang disematkan pada pasangan BAJO ini merupakan pasangan yang dinilai berangkat dari aspirasi masyarakat.Â
Profesi keduanya yang sehari-hari dekat dengan masyarakat tentu sudah khatam dalam hal melihat permasalahan ekonomi dan beberapa aspek lainnya di dalamnya.Â
Karena melihat fakta tersebut, ada gejolak yang mendorong untuk mengubah kondisi tersebut. Jalannya adalah dengan cara maju dalam kontestasi Pilwako Solo mendatang.Â
Siapakah yang akan menang jika keduanya disahkan sebagai pasangan calon Pilwako Solo? Politik Dinasti melawan politik aspirasi. Keputusan ada pada masyarakat kota Solo.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI