Mohon tunggu...
Lukman Yunus
Lukman Yunus Mohon Tunggu... Guru - Tinggal di pedesaan

Minat Kajian: Isu lingkungan, politik, agama dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Trending Boikot TVRI, Inikah Pemicunya?

29 Mei 2020   14:22 Diperbarui: 29 Mei 2020   19:31 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil tangkapan layar halaman Facebook Nur Asia Uno

Di sosial media twitter sementara tranding hashtag "Boikot TVRI". Banyak orang bertanya, apa pemicunya? Dalam tulisan ini sifatnya informatif. Penulis akan menyajikan informasi pemicu tranding boikot TVRI tersebut melalui beberapa sumber, seperti dari media berita online.

Kabar ini tentu saja memiliki sebab. Berkaitan dengan hal tersebut, publik luas mungkin juga ingin mengetahui apa sebenarnya pemicu hal itu? Khususnya yang bukan pengguna akun sosial media, mungkin hanya sepintas saja mendengar. 

Menyikapi hal itu, kita punya tanggung jawab memberikan informasi aktual ini kepada mereka. Ini sangat penting, supaya bisa menjadi bahan referensi dan pengetahuan terhadap masyarakat berkaitan dengan apa yang terjadi dengan TVRI saat ini. 

Cuitan Lama Dirut TVRI Terbaru Bernuansa Pornografi
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Dirut TVRI mengalami pergantian, saat ini jabatan tersebut dinahkodai oleh Iman Brotoseno. 

Sontak hari ini namanya ramai diperbincangkan di sosial media. Setelah diusut, pemicunya adalah cuitan lamanya beredar berupa gambar hasil tangkapan layar. Cuitan tersebut kontroversial, karena bernuansa pornografi. Dikutip dari TribunJateng, 

Melalui akun Twitternya @imanbr, ia menulis "Akhirnya kita menemukan bagaimana cara mempersatukan negeri. Ya dengan Bokep" Cuitan tersebut ditulis pada 21 November 2013.

Pengguna sosial media yang ramai membuat hastag Boikot TVRI rupanya ada dari kalangan terkenal. Sebut saja istri mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta merangkap sebagai mantan Calon Wakil Presiden Indonesia tahun 2019 lalu. Dalam postingannya, ia mengkritik Dirut TVRI baru terkait cuitan lamanya di Twitter. Berikut gambar hasil tangkapan layar.

Hasil tangkapan layar halaman Facebook Nur Asia Uno
Hasil tangkapan layar halaman Facebook Nur Asia Uno
Respons Nur Asia Uno sebagai seorang ibu tentu wajar-wajar saja. Kita bisa memahami psikologi seorang ibu yang memiliki kewajiban menjaga anaknya. 

Dalam konteks ini, keberadaan TV memang sangat strategis, setiap tayangan di dalamnya akan memiliki dampak bagi penonton tidak terkecuali kelompok anak-anak. Pesan selamatkan anak-anak dari bencana pornografi, tentu relevan dengan tranding hashtag boikot TVRI. Cuitan seorang Dirut TVRI yang sekarang nyata ditanggapi serius dan dianggap membahayakan. 

Cuitan Lama Dirut TVRI dan Kekhawatiran Publik
Seorang Dirut TVRI terbaru cuitan bernuansa pornografi, apa kata dunia? TVRI slogannya TV pemersatu bangsa, Dirut TVRI sekarang menurut cuitan lamanya bokep mempersatukan negeri. Lantas, dalam posisi dia sebagai Dirut TVRI saat ini mungkinkah akan mengkhawatirkan publik? 

Kita tentu saja tidak ingin keberadaan TVRI sebagai pemersatu bangsa dengan konten-konten yang menginspirasi atau teladan bagi channel TV lainnya, kedepan justru tergerus nilai-nilai tersebut bergeser ke nilai-nilai yang tidak kita harapkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun