Huh? Semua orang mendapatkan instruksi di dekat senjata mereka. Kami mulai membacanya bersamaan.
Peringatan: Senjata-Senjata Legendaris dan pemilik mereka akan mengalami efek yang merugikan jika mereka bertarung bersama.
Perhatian: disarankan bahwa para Pahlawan dan senjatanya digunakan secara individual.
"Kurasa itu memang benar..."
Tapi kenapa semua ini terdengar sangat mirip dengan sebuah game? Itu seperti aku telah dikirim kedalam sebuah game. Yang jelas, game nggak terasa senyata ini, dan ada manusia asli yang tinggal disini, jadi kurasa ini tetaplah sebuah suatu realitas. Tetap saja, sistemnya mengingatkan aku pada sebuah game gimanapun juga.
Instruksi pada senjata ini sangat panjang dan detail, tapi nggak ada waktu untuk membacanya saat ini.
"Jadi menurutmu kami harus berusaha membentuk party kami sendiri?"
"Aku akan berusaha untuk memberi rekan perjalanan untuk kalian semua. Meski demikan, sekarang sudah hampir malam. Para Pahlawan, kalian harus istirahat malam ini dan bersiap untuk berangkat besok pagi. Sementara itu, aku akan mencarikan rekan untuk kalian dari desa dibawah."
"Makasih banyak."
"Makasih."
Kami semua berterima kasih pada raja dan pergi menuju kamar kami.
Info : Chapter 2 nya menyusul