Trem merupakan salah satu jenis transportasi sebagai salah satu solusi guna menjawab permasalahan kemacetan yang marak terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Trem atau tram merupakan satu set kereta yang merupakan gabungan dari dua kereta yang lebih pendek daripada kereta pada umumnya.Â
Trem kurang lebih memiliki bobot sebesar 20 ton layaknya bus dan memiliki lintasan khusus yang menyatu dengan jalan raya. Trem dibekali energi listrik sebagai bahan bakar operasional sehingga dapat dioperasikan guna mengatasi kemacetan di perkotaan (Wikipedia).
Banyak orang salah paham dan mengartikan trem sebagai LRT (Light Rail Transit). Faktanya, sekilas dapat diamati bahwa trem memiliki gerbong yang lebih pendek dari LRT, yaitu 1 sampai 2 buah gerbong saja, sedangkan LRT memiliki gerbong sejumlah 3 sampai 6 buah.Â
Lintasan tempat trem melintas kebanyakan menyatu dengan jalan raya tempat kendaraan umum seperti bus kota atau kendaraan pribadi melintas.Â
Selain itu,trem hanya diperbolehkan melintas dengan kecepatan rendah (ada keterangan ngga berapa kecepatannya per jam?). Alasan utama yang mendasari hal ini adalah bahwa jumlah pengguna jalan raya yang tinggi sehingga untuk mengurangi potensi terjadinya kecelakaan, maka trem harus beroperasi dengan kecepatan rendah (arifdoank pada kaskus.co.id).
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki trem, penggunaan tren ini sempat dilarang pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Hal ini disebabkan karena penggunaan trem mengingatkan pada masa kejayaan Hindia-Belanda, sedangkan saat itu, pemerintah menginginkan model transportasi lain, yakni metro.Â
Namun, karena terbatasnya dana, pembangunannya terpaksa ditunda. Hal ini tentu sangat merugikan Indonesia saat itu (Adriansyah Yasin dalam Kumparan).
Keuntungan dari keberadaan trem adalah masyarakat Indonesia dapat menempuh perjalanan lebih cepat daripada kendaraan lainnya. Alasannya adalah trem seperti kereta pada umumnya yang tidak terhalang hambatan seperti kemacetan. Selain itu, masyarakat tidak perlu merasakan kelelahan yang berlebihan saat melakukan perjalanan menggunakan mode transportasi lainnya seperti sepeda motor.
Keuntungan lainnya adalah masyarakat dapat dengan mudah mencapai tempat tujuan. Karena jika dibandingkan dengan MRT, trem bisa lebih banyak menjangkau tempat-tempat tujuan seperti halnya bus kota atau angkot. Hal ini tentunya sangat membantu masyarakat untuk menghemat waktu dan tenaga untuk bisa benar-benar sampai di tempat tujuan.
Pentingnya peranan transportasi dalam kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik dan pertahanan keamanan tidak dapat disangkal lagi. Dengan tersedianya prasarana dan sarana transportasi maka akan terselenggara pelayanan transportasi yang berkapasitas mencukupi, lancar, aman (selamat), nyaman dan murah (Rika Annisya, 2015).
Selain itu, ketika masyarakat dapat melangsungkan mobilitas dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat, maka perkembangan negara tersebut pun menjadi lebih cepat. Dari kriteria tersebut, trem memenuhi kriteria yang telah dijelaskan diatas sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah.