Mohon tunggu...
Lukie Koentjahjo
Lukie Koentjahjo Mohon Tunggu... -

Ibu dari tiga laki-laki kecil

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kail Bisa Jadi Lebih Tak Berguna daripada Ikan

10 Januari 2012   18:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:04 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berilah kail, bukan ikan.  Seratus dua ribu hasil, terjaring dengan Google  searching engine, saat  keyword tersebut saya ketikkan. Sebuah nasehat yang jamak.  Namun, berapa sering kita memberi kail, dan tak satupun ikan yang bisa terkail ? Sementara perut sudah merintih kelaparan. Pada saat seperti ini, jelas ikan lebih baik daripada kail, karena kail tidak bisa dimakan :-D Dan berapa sering kita mendapati tools yang beraneka rupa namun gagal untuk diberdayakan dengan maksimum ? Alih-alih diberdayakan dengan maksimum, dibuka dari kardusnyapun tidak :)

Mengapa ?   "Saya tak tahu bagaimana menggunakannya..."     Bagus! Banyak kesia-siaan jika kita memikirkan ketiadaan alat untuk mendapatkan target. Akan lebih bermakna jika kita memikirkan cara untuk mendapatkan target.  Karena cara akan membawa kehidupan dari tiadanya alat  menjadi ada. Dan membawa keberadaan wujud alat yang tak terbelenggu pakem, namun menjelajah lepas kreatifitas dari keterbatasan di sekitar.

Yes, you got it right!

Think positif..

Saya sudah berjibaku memikirkan caranya, tapi saya tak tahu bagaimana memulai.. Aha!  Memahami kasus dan mencari penyelesaiannya adalah irama kehidupan. Mencari cara untuk mensolusikan masalah adalah nafas dari kehidupan. Apakah warisan terbaik untuk seorang anak ?

Ahlak dan Ilmu.

Sering kita terjebak memikirkan pilihan keilmuan, membantu anak untuk mendapatkan sebanyak mungkin ilmu, dengan membenamkannya pada sederet aktifitas les sana-sini, membantu membimbingnya untuk mampu mengidentifikasi keinginannya untuk memilih bidang keilmuan selepasnya dari SMA dst.

Hidup adalah pilihan, dan sepanjang hidup kita selalu memilih, Semakin hari pilihan pilihan itu begitu beragam dan kompleks. Dan tak mungkin kita selalu membimbing anak-anak untuk memilih di dalam semua kesempatan saat  pilihan itu datang pada mereka.

***

"OK, anda akan mengidentifikasi wajah dari bentuk hidungnya"

"Apakah hidung manusia adalah hal yang unik ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun