Mohon tunggu...
Luki Aulia
Luki Aulia Mohon Tunggu... -

Ditempatkan di desk luar negeri membuat gregetnya sebagai wartawan makin tampak. Tidak pernah menemui kesulitan saat harus bertugas ke luar negeri karena penguasaan bahasa Inggrisnya baik. Maklum, pada masa kecil ia pernah tinggal di Amerika Serikat bersama orangtuanya yang sedang menuntut ilmu. Sebagai jurnalis, ia pernah ditugaskan di Bali dan Makassar. Kembali dari daerah, di Jakarta ia ditugaskan di desk yang ada sangkut pautnya dengan seni, budaya, dan pertunjukkan. Ia semakin produktif menulis setelah ditempatkan di desk luar negeri. Dari pengalamannya itulah ia ingin berbagi pengalaman dan pandangan di Kompasiana ini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

'Ibu, Jangan Kau Berkecil Hati'

30 Agustus 2012   14:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:07 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gak mau pulang. Mau ke ibu. Mau sama ibu," kata Hakim, kepada neneknya dan semua tamu undangan, termasuk Linda sambil menangis sesenggukan.

Pendampingan

Agar potensi anak berkebutuhan khusus bisa berkembang maksimal, ungkap Linda, perlu pendampingan khusus yang tepat dari berbagai pihak. Bukan hanya perhatian dan kepedulian, tetapi juga bantuan pendampingan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Proses pendampingan itu harus dimulai dari keluarga inti yakni ayah, ibu, dan saudara kandung.

Masyarakat di lingkungan sekitar si anak hanya bisa memberi pendampingan tambahan, agar dapat hidup berdampingan dan berperan aktif di masyarakat.

Untuk itu, kata Linda, sekolah-sekolah inklusi perlu diperbanyak baik di sekolah negeri maupun swasta. "Memang perlu banyak biaya dari pemerintah tetapi ini harus dilakukan karena anak-anak berkebutuhan khusus juga bagian dari penentu masa depan kita," ujarnya. (LUKI AULIA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun