Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Penulis - Aktif

Mengungkapkan rasa dan pikiran yang terkadang tak berpadu dalam realita dunia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Inspiratif Al-Qur'an: Kisah Ubay bin Ka'ab

13 Juli 2024   18:55 Diperbarui: 26 Juli 2024   20:31 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah seorang sahabat nabi yang baik adalah Ubay bin Ka'ab al-Anshari. seorang sahabat Anshar yang disebut Rasulullah sebagai qari'nya. Dia pergi ke Mekah. bersama Rasulullah dan menawarkan Kota Madinah sebagai tempat hijrah yang aman. Salah satu dari dua tulisan tentang sahabat yang mulia Ubay bin Ka'ab radhiallahu 'anhu adalah yang pertama.
Mengetahui Qari Rasul

Ubay bin Ka'ab bin Qays al-Khazraji al-Anshari adalah namanya. Ia memiliki dua kunyah: Rasulullah menyebutnya Abu al-Mundzir, dan Umar bin al-Khattab menyebutnya Abu aht-Thufail karena ia memiliki putra bernama ath-Thufail.

Ubay memiliki rambut dan janggut putih, tetapi dia tidak mengubah warna rambut kepalanya menjadi perak dengan inay atau pewarna lain.

Salah satu orang pertama yang memeluk Islam adalah Ubay, yang dipilih Allah Ta'ala untuk bersyahadat di Baiat Aqobah.

Allah Ta'ala memilih Ubay untuk menjadi salah satu orang pertama yang memeluk Islam. Saat Baiat Aqobah kedua, dia bersyahadat. Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, ia dipersaudarakan dengan Said bin Zaid, yang merupakan salah satu dari sepuluh sahabat utamanya, yang dikenal sebagai al-muabsyiruna bil jannah.

Dididik Sang Nabi

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah contoh yang baik untuk guru. Baik lisan maupun tindakan, dia memberi teladan. Pendidikan yang beliau berikan sangat mendalam. Menjadi guratan yang terbukti dalam tindakan. Selain itu, Ubay percaya bahwa pendidikan nubuwah itu murni.

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertemu dengan Ubay bin Ka'ab dan berkata, "Wahai Ubay." Pada saat itu, Ubay hanya menoleh, tidak menjawab panggilan Nabi, dan kemudian terus shalat. Dia kemudian beralih ke shalat berikutnya dan menyegerakannya.

Setelah itu, Ubay bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia berkata kepadanya, "Assalamu'alaika ya Rasulullah," lalu bertanya, "Hai Ubay, apa yang menghalangi kamu menjawab panggilanku saat aku menanggilmu tadi?" Ubay menjawab, "Wahai Rasulullah, tadi aku sedang shalat."

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Tidakkah engkau mendapati sesuatu yang diwahyukan kepadaku 'Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu'?" [Quran Al-Anfal: 24].

"Iya (aku telah mengetahuinya). Aku tidak akan mengulanginya lagi, insyaallah," janji Ubay. (Sunan at-Turmudzi, Kitab Fadhail Quran, Juz: 5: 2875).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun