Minum minum ini menjadi agenda tetap driver dan ny yoko dan sering berlanjut dikamar tidur, kadang driver ini mengajak kedua temannya minum bareng. Pada saat menyinggung pas tanggal kejadian pembunuhan ny Yoko, driver menceritakan setelah menurunkan ny Yoko, driver melanjutkan mengantar temannya ny Yoko bapak dari jepang yang agak tua itu ke hotel. Setelah itu mengembalikan mobil ke rumah ny Yoko dan keadaan  ny Yoko baik baik saja, karena capek driver langsung pulang.
 Pemeriksaan terhadap kedua teman driver juga berjalan lancar, sangat kooperatif chek silang dengan driver juga sesuai, alur cerita makin jelas.  Ada satu hal yang muncul di  pemeriksaan terhadap kedua teman driver, ternyata driver juga sering berhubungan badan dengan bapak yang agak tua dari jepang itu dan setelah berhubungan sering memberikan uang, pada saat di crosscheck dengan si driver juga mengakui , alasannya karena butuh duwit.
Setelah wawancara, ketiga pemuda ini di lanjutkan test Polygraph/lie detector dan hasilnya dari tiga pemuda yang dicurigai ini  Tidak terindikasi bohong. Hasil pemeriksaan disampaikan kepada pak kasat, kemudian arah penyelidikan bergesar kearah bapak tua yang dari jepang, pak kasat segera menyiapkan penerjemah yang bersertifikat karena yang akan diperiksa warganegara Jepang ini  tidak mengerti Bahasa Indonesia. Sebelum pemeriksaan si penerjemah di sosialisasi dulu oleh Makmur istilah kepolisian dan pemeriksaan polygraph.
Tingkat kesulitan interview memakai penerjemah relative tinggi, si bapak tua jepang dari awal sudah menunjukkan pertahanan diri , badannya sering bergetar, waktu di test polygraph dari awal grafik sudah  terjadi penyimpangan penyimpangan dan ada indikasi contra pemeriksaan dengan selalu batuk batuk, untuk hal ini memang grafik tidak bisa discooring tetapi menurut Makmur itu adalah grafik bohong.
Pada akhir pemeriksaan penyelidikan mengarah ke bapak tua ini, tetapi tidak dapat  ditingkatkan ke penyidikan,  relative sulit, pisau untuk memotong nadi besar ny yoko belum ketemu, kesaksian dari driver tidak ada kesaksian yang mengarah ke bapak tua Jepang, tilpon dari kedutaan Jepang terus menerus menanyakan  perkembangan kasus.
Makmur  pada saat meninggalkan Bandara Ngurah Rai Bali, berjalan dengan menunduk karena ada sesuatu yang belum selesai, menjadi PR.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H