Ruang Kadep di lantai 2, mengetok pintu kemudian masuk "siap pak perintah" duduk Mur jawab kadep"tadi saya di tlp kapolda Bali ada kasus pembunuhan Wanita Jepang di Denpasar, dan kasus ini menjadi perhatian publik, kamu segera berangkat ke Bali ya, sudah ditunggu angota serse Polres Denpasar" Segera minta Tiket dan  uang hotelnya sekalian ke juru bayar, prioritaskan hari ini berangkat ya Mur, Siap pak , ijin  jawab Makmur". Makmur segera meninggalkan ruang kadep dan mempersiapkan tiket sambil tlp anggota serse Polres Denpasar untuk minta bantuan Booking hotel.
Tiba di Bandara Ngurah rai sekitar pukul 6 sore, sudah dijemput oleh anggota serse Denpasar "ndan langsung ke hotel tanya pak made , oh antar ke Polres ya lapor ke Kasat dan saya mau minta copy berita Acara pemeriksaan (BAP)"jawab  Makmur, mobil langsung menuju kea rah polres Denpasar. Diruang serse , setelah perkenalan sebenter dengan kasat serse  langsung membahas kasus yang terjadi, sambil ngopi, suasana  demikian yang dinikmati lettu Makmur, pak Kasat menjelaskan kronologi  kasus secara singkat dan menyatakan kasus ini menjadi perhatian Masyarakat Bali dan kedutaan besar jepang juga sudah monitor.
Pak Kasat menjelaskan kasus ini sedikit ada bumbu -bumbu asmaranya karena hasil pemberkasan terhadap driver ny Yoko, drivernya sering bercinta dengan ny Yoko, apakah  ada hubungannya dengan pembunuhan ini?, pak kasat menjelaskan , kasus pembunuhan ini, belum dapat mengkaitkannya dan barang barang berharga milik ny Yoko masih pada tempatnya tidak ada yang hilang. Waktu sudah pukul 8 malam, kopi sudah habis , lettu Makmur minta ijin istirahat untuk balik ke Hotel, "pak Made saya minta copy BAP pemeriksaan, siaap, "permintaan Lettu Makmur kepada Made bintara serse di Polres Denpasar yang menjemput di Bandara.
Sampai di hotel sudah sekitar pukul 10 malam , lettu Makmur langsung masuk kamar dan mandi, mau pesan makan malam resto hotel sudah tidak melayani pemesanan, akhirnya lettu Makmur membuat teh panas , sambil membaca copy BAP untuk mempelajari anatomi kasusnya. Belum selesai membaca "ah mata terasa berat, tidur dulu di lanjut besok pagi" gumam Makmur.
Sekitar Pukul 4 pagi Makmur sudah bangun, melanjutkan minum tehnya walau sudah  dingin,  kemudian duduk di kursi sambil melanjutkan mempelajari BAP, photo ny Yoko dengan pakaian masih lengkap terlentang dilantai dan disekitarnya banyak genangan darah, Ver ,visum et repertum,  luka sayatan memotong urat nadi besar di leher. Makmur berpikir wah ini pembunuhnya professional, hanya dengan satu sayatan berakibat fatal, pasti darah akan muncrat kemana-mana. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi, segera Makmur mandi, trus sarapan.
Makmur Turun ke loby hotel, pak made sudah nunggu "pak Made mari kita berangkat,langsung ke TKP ya , lho tidak langsung interview di Polres tanya Made, ngak pak Made saya mau verifikasi data- data dari BAP dan memastikan kondisi TKP, memperkaya  bahan interview jawab Makmur". Siaap ndan jawab Made. Mobil meluncur pelan dari hotel menuju gatsu, kaca mobil sengaja  di buka sambil menikmati udara segar pagi, tetapi pikiran masih penuh pertanyaan- pertanyaan, barang bukti apa di tkp yang menghubungkan pembunuhan ini, alat untuk membunuh belum ada, motif juga belum ada .
Setiba di TKP yaitu rumah ny Yoko, tampak garis police line membentang disepanjang pagar depan, disebelah kiri dan kanan rumah masih persawahan, pak made dengan cekatan menggulung police line dan membuka pintu depan, setelah  masuk ruangan gelap karena lampu dimatikan, setelah semua lampu dinyalakan tampak meja dan kursi diruang tamu sudah tidak teratur dan diatas meja terdapat gelas kotor bekas minum kopi dan teh, "lettu Makmur menghela napas dalam sambil mengeluh sendiri "beginilah ciri khas TKP , terkontaminasi oleh orang yang tidak berkepentingan  keluar masuk tkp malah jagongan sambil ngopi, apa gunanya police line? Kontaminasi  ini menyulitkan mengeliminasi sidik jari, foot print dan barang bukti lainnya.Â
Lettu Makmur berjalan pelan kearah ditemukannya jenazah ny Yoko, dan berusaha memahami peristiwa yang telah terjadi dirumah yang sedang dimasuki ini, dalam batin lettu Makmur "ny Yoko apa yang terjadi padamu dirumahmu ini". Makmur melihat sketsa posisi mayat ny Yoko di lantai dekat pintu keluar samping dan masih terlihat genangan darah yang sudah mengering, bau anyir masih tercium, dan di dinding percikan darah memanjang kearah pintu keluar, 'ini kalau dilihat dari noda darah/blood stain ditembok tail/ekornya makin memanjang kearah pintu,maka ny Yoko berusaha lari kearah pintu keluar dengan darah terus muncrat kearah tembok, akibat jantung masih memompa sehingga darah keluarnya muncrat, dan jatuh terlentang, didekat pintu, hanya dengan satu sabetan pisau yang sangat tajam mengenai nadi besar di leher ny Yoko, pelakunya sangat professional ini, mengetahui titik  mematikan,darah seperti dikuras dari tubuh,Lettu Makmur mencoba merekontruksi kejadiannya didalam pikirannya (clairvoyance). Menganalisis suatu peristiwa dilab didalam otak sendiri disebut clairvoyance.
Dibagian belakang terdapat kamar mandi yang terbuka tanpa atap, dilengkapi shower lantainya memakai batu koral dan didalam kamar mandi dekat tembok pembatas ditanami pohon- pohon perdu, baru kali ini  melihat kamar mandi model seperti ini,luar biasa indah. Makmur termenung terlarut dalam pikirannya sendiri "ndan petunjuk lebih lanjut, sapa made yang sedikit mengejutkan lamunannya, Made pisaunya ditemukan Dimana?waduh ndan pisaunya belum ditemukan , tim TKP sudah menyisir didalam rumah dan disekitar rumah belum ketemu ". "Pak made setelah dari sini nanti siapkan ruang pemeriksaan untuk interview dengan  drivernya ny Yoko pinta lettu Makmur, siaap ndan jawab Made".
Keluar dari rumah ny Yoko, Made dan lettu Makmur menuju polresta Denpasar. "Pak kasat,apakah driver ny Yoko sudah hadir? Mas Makmur ini ada info baru,ternyata selain drivernya ada juga 2 temannya yang saya panggil ke polresta, karena beberapa hari sebelum kejadian,mereka sempat kumpul dirumah ny Yoko untuk minum- minum. Fokus Makmur sekarang berubah tidak hanya ke driver tetapi juga dengan 2 orang temannya driver ini, Lettu Makmur mencoba menganalisis siapa dulu yang diperiksa, supaya dapat informasi lebih banyak,  dari ketiga orang ini yang paling lemah "defence mechanism"nya dengan cara  mempelajari latar belakang dari ketiga yang dicurigai ini , hobinya, anak keberapa, catatan kriminalnya .
Pada sore hari diruang pemeriksaan Polresta Denpasar, interview dengan driver ny Yoko,menjelaskan awal perkenalan dengan ny Yoko yang tidak sengaja, kemudian karena tidak punya pekerjaan tetap diajak untuk menjadi driver ny Yoko, sehingga terjadilah hubungan yang akrab, pada suatu malam setelah mengantar ny Yoko dari belanja diminta istirahat  di ruang tamu oleh ny Yoko, Makmur sudah dapat membayangkan ruang tamu hasil dari survey pagi ini,  Ny yoko kemudian masuk kedalam dan menyuguhkan minuman yang berbau alkohol, driver sebetulnya menolak karena menghormatinya, tetapi karena dipaksa akhirnya minum bareng diruang tamu, tidak berapa lama ny yoko pindah duduk disamping driver dan situasi mulai tidak terkendali dan berlanjut ketempat tidur.