Mohon tunggu...
LUH ERNYWATI
LUH ERNYWATI Mohon Tunggu... Guru - Guru

pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

12 Agustus 2024   16:15 Diperbarui: 12 Agustus 2024   16:18 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pertanyaan Pemantik

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Ki Hajar Dewantara Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun karsa, dan Tut Wuri Handayani memiliki makna yang sangat mendalam yang dapat dijadikan teladan dalam pengambilan keputusan yang selalu berpihak pada murid. proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang pemimpin harus dapat memberikan contoh atau teladan bagi yang dipimpinnya  (Ing Ngarsa Sung Tulada), hasil keputusan yang dihasilkan oleh seorang pemimpin harus dapat membangkitkan semangat untuk terus melakukan inovasi dalam melakukan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid (Ing Madya Mangun karsa), dan seorang pemimpin harus mampu secara terus memberikan motivasi atau bimbingan saat melakukan proses pengambilan keputusan (tut wuri handayani) agar hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Guru sebagai seorang pendidik dalam dirinya harus tertanam nilai nilai yang positif agar mampu melakukan proses pembelajaran yang berpihak pada murid. nilai nilai tersebut ada 5 yaitu berpihak pada murid, kolaboratif,inovatif, mandiri, dan reflektif. kelima nilai nilai tersebut harus menjadi dasar dalam mengambil keputusan. nilai nilai tersebut akan berpengaruh pada prinsip prinsip pengambilan keputusan yang akan kita ambil sesuai dengan situasi atau permasalahan yang terjadi serta pengaruhnya terhadap lingkungan dengan mempertimbangan 3 prinsip dalam pengambilan keputusan 

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Materi pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin memiliki hubungan yang sangat erat dengan dengan kegiatan coaching (bimbingan) yang sudah yang sudah dipelajari pada modul sebelumnya. dalam proses coaching seorang coach atau kita sebagai Coaching membantu coachee untuk menentukan dan mengambil keputusan terhadap permasalahan yang dialaminya. pada modul 3.1 materi coaching yang sudah didapatkan sebelumnya dapat dijadikan bekal dalam melakukan proses pengujian keputusan secara bertahap menggunakan 9 langkah pengujian keputusan yang benar. Coaching dilakukan dengan memenuhi 3 kompetensi utama yaitu hadir penus, mendengarkan secara aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot. saat melakukan pengujian keputusan hendaknya menggunakan kompetensi kompetensi coaching tersebut sehingga kita dapat menggali informasi sebanyak banyaknya dari permasalahan yang ditemui. pengambilan keputusan dengan menggunakan 9 langkah pengujian keputusan yang benar akan menjadi sangat efektif jika diimbangi dengan pendekatan coaching dan dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai pihak. 

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan sangat berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan terutama terkait masalah dilema etika. guru yang memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan memiliki kesadaran diri untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai diri sendiri serta memiliki manajemen diri sehingga mampu mengelola diri dan perilaku. memiliki kesadaran sosial sehingga mampu memahami sudut pandang dan dapat berempati terhadap orang lain. memiliki keterampilan berelasi sehingga dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan efektif. dan dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab. masalah terkait dilema etika tentunya dapat diselesaikan dengan kepala dingin dan hati yang tenang sehingga pengambilan keputusan dapat berjalan sesuai dengan langkah yang sistematis. 

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika dapat melatih ketajaman dan ketepatan dalam mengambil sebuah keputusan sehingga dapat dengan jelas membedakan antara dilema etika atau bujukan moral. sebagai seorang pendidik jika kita dihadapkan dengan permasalahan yang berkaitan dengan masalah moral dan etika baik secara sadar maupun tidak sadar akan terpengaruh oleh nilai-nilai yang dianutnya. keputusan yang diambil akan semakin akurat dan menjadi sebuah keputusan yang dapat mengakomodir kebutuhan murid serta menciptakan keselamatan dan kebahagiaan bagi semua pihak. beberapa contoh nilai nilai yang harus dianut oleh seorang pendidik dalam mengambil sebuah keputusan diantaranya: keadilan, keselamatan, tanggung jawab, kejujuran, rasa syukur, lurus hari, dan lainnya.

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun