Mohon tunggu...
Lugas Wicaksono
Lugas Wicaksono Mohon Tunggu... Swasta -

Remah-remah roti

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Fenomena Lambe dan Kebutuhan Kita Akan Sebuah Gosip

5 Februari 2018   19:06 Diperbarui: 6 Februari 2018   11:26 2233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lambe, sebuah kata berasal dari bahasa Jawa ini ternyata sudah ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Di KBBI arti kata lambe/lam*be/lamb/nbibir; mulut; ucapan. Yap, lambe memiliki tiga arti berbahasa Indonesia, di antaranya bibir, mulut dan ucapan.

Meskipun setiap orang sebagai makhluk hidup memilikinya, tetapi selama ini istilah lambe justru identik dengan wanita. Lambe bisa menggambarkan keindahan dari kecantikan seorang wanita. Misalnya wanita yang cantik salah satunya akan dinilai dari bentuk dan warna lambenya. Namun penilaian semacam itu tidak banyak berlaku untuk menilai ketampanan laki-laki. Karena itu kenapa tercipta lipstik yang hanya digunakan wanita.

Selain itu, wanita juga diciptakan dengan lambenya yang banyak bicara dibandingkan laki-laki. Penelitian yang dilakukan Universitas Maryland Amerika Serikat mengungkap fakta bahwa wanita dalam sehari bisa memproduksi sampai 20.000 kata dari lambenya. 

Berbeda jauh dengan laki-laki yang sehari rata-rata hanya mengucap 7.000 kata. Satu sebabnya karena wanita memiliki kadar protein Foxp2 di otaknya lebih tinggi daripada laki-laki. Protein itu merupakan protein bahasa sehingga wanita jadi lebih banyak bicara.

Lambe dengan segala fungsinya untuk berbicara dapat menyebarkan satu pesan atau informasi secara luas. Karena itu dikenal istilah mouth to mouth atau mulut ke mulut dan lambe ke lambe, kalau bahasa Jawanya getok tular. Yap, penyebaran informasi dari lambe ke lambe adalah satu cara berkomunikasi paling sederhana. Bahkan fenomena ini sudah jauh dilakukan sejak dahulu kala sebelum manusia mengenal alat komunikasi.

Bermodal lambe kita bisa menyampaikan informasi ke satu, dua orang atau selebihnya. Kemudian orang-orang yang menerima informasi dari lambe kita akan bisa kembali menyebarkan informasi itu dengan lambenya. Begitu seterusnya sampai informasi itu tersebar luas.

Kehebatan lambe dalam penyebaran satu informasi bisa dimaknai positif atau sebaliknya dianggap negatif. Lambe bisa digunakan dalam hal positif misalnya bisa digunakan sebagai sarana marketing atau pemasaran produk. 

Seorang marketing pernah mengatakan kalau cara pemasaran produk yang paling efektif dan efisien adalah dengan sistem mulut ke mulut. Mengingat dengan sistem ini konsumen tanpa disadari akan turut memasarkan produk dengan lambenya kalau sudah mempercayainya.

Namun kekinian istilah lambe dalam fungsinya sebagai penyebar informasi justru lebih identik dengan makna negatif daripada positif. Ini karena lambe dengan segala problematikanya identik dengan gosip yang belum dipastikan kebenarannya. 

Logo akun gosip Lambe Turah di Instagram.
Logo akun gosip Lambe Turah di Instagram.
Di KBBI, kata gosip memiliki arti go*sip, n obrolan tentang orang-orang lain; cerita negatif tentang seseorang; pergunjingan. Bermodal lambenya, setiap orang dengan sistem lambe ke lambe dapat dengan mudah menyebarkan gosip. Tanpa perlu menunggu lama gosip itupun tersebar luas.

Meskipun kita sebagai pemilik lambe belum memastikan apakah gosip yang kita sebarkan benar atau tidak. Gosip itu semacam candu, meskipun kita tidak ingin melakukannya karena itu tidak baik, tapi tetap saja bergosip dan ada kenikmatan setiap kali melakukannya, sehingga mendorong kita untuk terus melakukannya. Banyak yang berpendapat gosip adalah fakta yang tertunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun