Mohon tunggu...
Lugas Wicaksono
Lugas Wicaksono Mohon Tunggu... Swasta -

Remah-remah roti

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ketika Industri Halal Menjadi Gaya Hidup, Bukan Lagi Monopoli Muslim

1 Januari 2018   15:15 Diperbarui: 1 Januari 2018   18:38 1847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selengkapnya.

Kisah Warung Tinuk Handayani yang Jadi Jujugan Wisatawan Muslim

Warung Tinuk
Warung Tinuk
Beberapa waktu lalu saya berkesempatan bertemu Tinuk Handayani, pemilik Nasi Pecel Bu Tinuk di salah satu cabang warungnya yang berlokasi di Jalan Raya Tuban, Kuta, Badung, Bali. Warung tersebut hampir setiap saat ramai pembeli. Sementara di satu sudut etalasenya terpampang logo sertifikasi halal berikut nomor serinya.

Di kalangan wisatawan Muslim, warung Bu Tinuk dikenal dengan kehalalan kulinernya. Tentu saja itu karena sertifikasi halal yang diperolehnya. Seringkali pula pemandu wisata menyarankan wisatawan yang dipandunya makan di warung Bu Tinuk ketika diminta mengantar mencari kuliner halal. Dikenalnya warungnya sebagai penyedia kuliner halal di Bali menjadi berkah bagi Bu Tinuk.

Namun bukan berarti rumah makan yang dikelolanya eksklusif untuk konsumen Muslim saja. Ia melayani dengan baik setiap konsumen yang datang tanpa membedakan latar belakangnya. Tidak jarang pula wisatawan mancanegara yang ingin mencicipi kuliner Jawa di Bali datang ke warungnya. Keuntungan Bu Tinuk dari bisnis kulinernya yang telah bersertifikasi halal berlipat. Dia tidak harus melayani konsumen Muslim saja, wisatawan lain tetap bisa menikmati kuliner di warungnya. 

Selengkapnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun