Mohon tunggu...
Lugas Rumpakaadi
Lugas Rumpakaadi Mohon Tunggu... Jurnalis - WotaSepur

Wartawan di Jawa Pos Radar Banyuwangi yang suka mengamati isu perkeretaapian.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Didiek Hartantyo, Sosok Tangguh di Era Pandemi Hingga Pendukung Pariwisata Banyuwangi

17 Oktober 2024   18:17 Diperbarui: 17 Oktober 2024   18:18 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beroperasinya KA Mutiara Timur ini juga menjadi salah satu dukungan terhadap pariwisata Banyuwangi. Sebab, perjalanan KA tujuan Banyuwangi semakin banyak, sehingga semakin banyak pula jumlah penumpang yang diangkut.

Rencana Operasional KA ke Banyuwangi, Tambahan Perjalanan ke Malang hingga Perpanjangan Rute KA Logawa

KAI di bawah kepemimpinan Didiek Hartantyo juga bakal merealisasikan perjalanan kereta api ke Kota Malang. Sejak era 2000-an, perjalanan KA ke Malang dari Banyuwangi hanya dilayani satu kereta api, yakni KA Tawangalun.

Namun, seiring dipercayanya kereta api sebagai moda transportasi andalan, permintaan perjalanan KA ke Malang pun ikut naik. Terbukti, okupansi KA Tawangalun setiap harinya selalu penuh.

Banyak pelanggan yang mengeluh kesulitan mencari tiket KA Tawangalun. KAI juga sempat menyebut akan menambah perjalanan KA relasi Banyuwangi-Malang, meskipun masih belum diketahui kapan KA ini beroperasi.

Selain itu, KAI juga berencana memperpanjang rute KA Logawa dari yang awalnya Jember-Purwokerto PP menjadi Ketapang-Purwokerto PP. Namun, saat ini, rencana ini masih dikaji oleh KAI dengan menyebarkan kuesioner.

Jika nantinya rencana tersebut terealisasi seluruhnya, maka perjalanan KA ke Banyuwangi akan semakin banyak lagi. Ini akan membuat perjalanan wisata ke Banyuwangi ikut terdongkrak.

Harapan untuk Didiek Hartantyo

Sebagai Dirut KAI, Didiek Hartantyo tak luput dari pro dan kontra. Namun, dengan kebijakan yang pro pelayanan pelanggan, ini akan membuat masa kepemimpinannya dikenang.

Kalau Ignasius Jonan dikenal sebagai bapak reformasi KAI, Didiek Hartantyo boleh juga menjadi penerusnya yang gemilang. Tanpa campur tangan beliau, mungkin KAI akan kesulitan bertahan dan bangkit setelah pandemi Covid-19. Didiek terbukti mampu menjadi "masinis" tangguh.

Kalau boleh request, saya pribadi ingin bertemu langsung dengan Pak Didiek Hartantyo. Baik sebagai penggemar kereta api ataupun sebagai jurnalis. Banyak pertanyaan yang ingin saya ajukan. Mungkin lewat tulisan ini, nantinya keinginan saya ini bisa terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun