PENGGEMAR kereta api tentu sudah tidak asing dengan sosok Didiek Hartantyo. Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini dikenal dengan sosoknya yang murah senyum dan cukup dekat dengan pelanggan maupun penggemar kereta api.
Sebelum memimpin PT KAI, Didiek Hartantyo sempat ditunjuk sebagai Direktur Keuangan. Kala itu, Edi Sukmoro yang menjabat Dirut KAI.
Berbeda dengan pendahulunya, tantangan Didiek Hartantyo sebagai Dirut penuh dengan lika-liku. Bayangkan saja, Didiek harus mulai memimpin KAI saat masa-masa sulit.
Ya, Didiek ditunjuk sebagai Dirut KAI saat pandemi Covid-19 masih berlangsung. Tak hanya itu, ekspektasi publik yang tinggi terhadap pelayanan kereta api pasca era Dirut Ignasius Jonan, juga ada di pundaknya.
Masa awal kepemimpinan Didiek, KA Mutiara Timur sempat nganggur
Kondisi pandemi Covid-19 memaksa sebagian besar perjalanan kereta api untuk istirahat total. Termasuk perjalanan kereta api di Banyuwangi yang juga mandheg.
Namun, seiring dengan mulai beredarnya vaksin, perjalanan kereta api berangsur-angsur mulai pulih. Masyarakat diperbolehkan bepergian dengan syarat sudah vaksin dan dinyatakan sehat dengan bukti surat keterangan bebas Covid-19.
Di masa ini, pada 10 Februari 2021, perjalanan KA Mutiara Timur mengalami perubahan total. Dari awalnya melayani rute Ketapang-Surabaya Pasarturi PP menjadi Ketapang-Yogyakarta PP.
Selain memperpanjang rute, KA Mutiara Timur juga berubah jumlah perjalanannya. Dari awalnya 4 kali perjalanan, menjadi hanya 2 kali perjalanan saja pada malam hari.
Meskipun saat itu KA Mutiara Timur memakai rangkaian baja nirkarat kelas eksekutif dan ekonomi premium buatan PT Industri Kereta Api (INKA), nyatanya banyak penumpang lebih memilih KA Wijayakusuma rute Ketapang-Cilacap PP. Dengan fasilitas yang masih di bawah KA Mutiara Timur, KA Wijayakusuma mampu menarik minat pelanggan kereta api.
Akibatnya, rangkaian KA Mutiara Timur pada Maret 2022, sempat tergantikan menjadi rangkaian mild steel kelas eksekutif dan ekonomi plus. Rangkaiannya sendiri dimutasi ke depo lain untuk digunakan KA lain.
Sepanjang tahun 2022, KA Mutiara Timur sempat mati suri dan digunakan KA Joglosemarkerto. Kemudian pada November 2022, rangkaian KAnya digunakan oleh KA Blambangan Ekspres yang saat itu baru beroperasi melayani rute Ketapang-Semarang Tawang Bank Jateng PP.
Hadirnya KA Blambangan Ekspres, dukungan untuk pariwisata Banyuwangi
Era kepemimpinan Didiek Hartantyo, juga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Banyuwangi. Dengan mulai bangkitnya sektor pariwisata, kebutuhan perjalanan dengan kereta api juga diperlukan.
Menjawab kebutuhan perjalanan ini, KAI menghadirkan KA Blambangan Ekspres. Dengan adanya KA ini, penumpang dari Banyuwangi yang ingin melakukan perjalanan sampai Semarang, tak lagi perlu transit di Surabaya untuk berpindah kereta api. Begitu pula sebaliknya.
KA Blambangan Ekspres sukses besar dengan tingginya okupansi penumpang. Hal ini membuat KAI mencoba untuk memperpanjang KA Blambangan Ekspres hingga Jakarta.
Benar saja, baru dua tahun sejak dioperasikan, KAI di bawah kepemimpinan Didiek Hartantyo merealisasikan hal itu. Menjadikan KA Blambangan Ekspres sebagai kereta api dengan rute terjauh saat ini, mencapai 1.031 kilometer.
Tak berhenti sampai di sana, KA Blambangan Ekspres juga mendapatkan upgrade sarana kereta. Dari awalnya kelas ekonomi plus menjadi ekonomi new generation modifikasi.
Kereta ekonomi new generation modifikasi juga hadir untuk menjawab keluhan pelanggan KA yang selama ini mengeluhkan perjalanan kereta kelas ekonomi premium. Maklum, separuh kursinya bikin pusing penumpang karena tidak semua menghadap searah jalan kereta.
Melalui Balai Yasa Manggarai, kereta ekonomi new generation mendapat fasilitas kursi yang nyaman. Nyaris setara kelas eksekutif dan mendapat apresiasi dari pelanggan KA.
Tak hanya KA Blambangan Ekspres, KA Mutiara Timur juga kembali beroperasi dengan kelas serupa. Bahkan, mulai 1 September 2024, KA Mutiara Timur kembali beroperasi setiap hari, menggunakan rangkaian KA Baturraden Ekspres yakni kelas eksekutif dan bisnis, sama dengan saat KA Mutiara Timur saat beroperasi di era Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka).
Beroperasinya KA Mutiara Timur ini juga menjadi salah satu dukungan terhadap pariwisata Banyuwangi. Sebab, perjalanan KA tujuan Banyuwangi semakin banyak, sehingga semakin banyak pula jumlah penumpang yang diangkut.
Rencana Operasional KA ke Banyuwangi, Tambahan Perjalanan ke Malang hingga Perpanjangan Rute KA Logawa
KAI di bawah kepemimpinan Didiek Hartantyo juga bakal merealisasikan perjalanan kereta api ke Kota Malang. Sejak era 2000-an, perjalanan KA ke Malang dari Banyuwangi hanya dilayani satu kereta api, yakni KA Tawangalun.
Namun, seiring dipercayanya kereta api sebagai moda transportasi andalan, permintaan perjalanan KA ke Malang pun ikut naik. Terbukti, okupansi KA Tawangalun setiap harinya selalu penuh.
Banyak pelanggan yang mengeluh kesulitan mencari tiket KA Tawangalun. KAI juga sempat menyebut akan menambah perjalanan KA relasi Banyuwangi-Malang, meskipun masih belum diketahui kapan KA ini beroperasi.
Selain itu, KAI juga berencana memperpanjang rute KA Logawa dari yang awalnya Jember-Purwokerto PP menjadi Ketapang-Purwokerto PP. Namun, saat ini, rencana ini masih dikaji oleh KAI dengan menyebarkan kuesioner.
Jika nantinya rencana tersebut terealisasi seluruhnya, maka perjalanan KA ke Banyuwangi akan semakin banyak lagi. Ini akan membuat perjalanan wisata ke Banyuwangi ikut terdongkrak.
Harapan untuk Didiek Hartantyo
Sebagai Dirut KAI, Didiek Hartantyo tak luput dari pro dan kontra. Namun, dengan kebijakan yang pro pelayanan pelanggan, ini akan membuat masa kepemimpinannya dikenang.
Kalau Ignasius Jonan dikenal sebagai bapak reformasi KAI, Didiek Hartantyo boleh juga menjadi penerusnya yang gemilang. Tanpa campur tangan beliau, mungkin KAI akan kesulitan bertahan dan bangkit setelah pandemi Covid-19. Didiek terbukti mampu menjadi "masinis" tangguh.
Kalau boleh request, saya pribadi ingin bertemu langsung dengan Pak Didiek Hartantyo. Baik sebagai penggemar kereta api ataupun sebagai jurnalis. Banyak pertanyaan yang ingin saya ajukan. Mungkin lewat tulisan ini, nantinya keinginan saya ini bisa terwujud.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI