Kereta Api Gajayana bisa menjadi pilihan kereta api lanjutan bagi pengguna kereta api dari wilayah timur untuk menuju ke Jakarta.Â
Pengguna kereta api dari wilayah Banyuwangi, Jember, Lumajang, Probolinggo, dan Pasuruan bisa memanfaatkan Kereta Api Tawangalun untuk menuju ke Malang.
Setelah itu bisa melanjutkan perjalanannya ke wilayah Blitar, Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Madiun, Solo, Yogyakarta, Kutoarjo, Kebumen, Kroya, Purwokerto, Cirebon, dan Gambir. Waktu tunggu untuk transit tidak terlalu lama, hanya sekitar  1,5-2 jam saja.
Gajayana yang melakukan perjalanan dari Malang menuju Gambir akan memanjakan pelanggan kereta api dengan pemandangan indah khas Malang selatan, Blitar, Tulungagung, dan Kediri.Â
Sepanjang perjalanan, pelanggan bisa melihat persawahan, Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Karangkates di perbatasan Malang dan Blitar, melintasi terowongan kembar Eka Bakti Karya dan Dwi Bakti Karya, serta melihat matahari terbenam di petak jalur antara Stasiun Kediri dan Kertosono.
Selain itu, bagi pelanggan yang ingin merasakan layanan kereta kelas luxury lebih lama, Kereta Api Gajayana bisa menjadi pilihan yang pas.Â
Dengan waktu tempuh yang lama, pelanggan tidak akan rugi membayar tarif sebesar Rp1-1,2 juta untuk merasakan perjalanan dengan layanan kereta kelas luxury.
Jadwal perjalanan Kereta Api Gajayana yang menembus gelapnya malam juga menjadi nilai tambah untuk kereta api ini.Â
Pelanggan bisa memanfaatkan waktu untuk beristirahat malam sepanjang perjalanan dan bangun di waktu pagi dalam kondisi segar untuk melanjutkan aktivitasnya.
Mahal dan Perlu Perbaikan Fasilitas Rangkaian
Dengan berbagai kelebihan yang telah dijelaskan sebelumnya, Kereta Api Gajayana masih memiliki pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan.Â
Hal ini dikarenakan tarif yang dibayarkan masih kurang sesuai dengan fasilitas yang didapatkan, terutama bagi pengguna kelas eksekutif.