Mohon tunggu...
Lugas Rumpakaadi
Lugas Rumpakaadi Mohon Tunggu... Jurnalis - WotaSepur

Wartawan di Jawa Pos Radar Banyuwangi yang suka mengamati isu perkeretaapian.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Pembelajaran dari Insiden Tur JKT48 di The Park Mall

30 Juni 2022   12:00 Diperbarui: 30 Juni 2022   12:09 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama member dan fans JKT48 di The Park Mall. (Sumber: Twitter/officialJKT48)

Tur JKT48 dalam rangka memperingati 10 tahun berdirinya grup idola ini akhirnya berlanjut hingga ke wilayah Solo pada Selasa (28/6/2022) yang bertempat di The Park Mall, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Sedikit berbeda dengan tur sebelumnya di Kota Surabaya dan Batu, Jawa Timur, tur kali ini sedikit diwarnai insiden yang cukup mengagetkan.

Viral beredar di sosial media Twitter, terekam beberapa penggemar yang mencoba untuk memegang member JKT48 yang tengah berjalan dengan balutan kostum berwarna merah. Kejadian ini kemungkinan terjadi saat member akan melaksanakan kegiatan mini concert atau sesudahnya.

Pasca kejadian tersebut, banyak penggemar lainnya yang menyayangkan peristiwa tersebut. Pasalnya, penggemar sudah tahu aturan tidak tertulis mengenai hal apa saja yang tidak diperbolehkan saat berinteraksi dengan para member.

48Group, sebuah istilah untuk menyebut grup idola 48 di dalam dan luar Jepang, memang memiliki aturan khusus untuk berinteraksi dengan member. Meskipun mengusung konsep "Idola yang bisa kamu temui", namun ada event tertentu yang dibuat agar penggemar dapat berinteraksi dengan idolanya tersebut.

Sebagai contoh pada tur kali ini, ada event seperti 2-Shot dan Meet and Greet. Kedua event berbayar ini bisa dimanfaatkan penggemar untuk berinteraksi dengan idolanya (oshi). Selain itu, bagi yang ingin sekadar melihat idolanya dari dekat bisa datang ke lokasi tur yang sudah disosialisasikan sebelumnya tanpa dipungut biaya apapun.

Insiden di The Park Mall ini cukup mengagetkan saya, sebagai orang yang juga sudah lama masuk sebagai penggemar grup idola. Dari kejadian ini, saya mencoba menganalisis apa kemungkinan yang menyebabkan insiden tersebut.

JKT48 10th Anniversary Tour adalah kali pertama grup idola ini mengadakan kegiatan di luar theater-nya, sejak terjadinya pandemi Covid-19. Terakhir, kegiatan semacam ini, yang juga dilakukan di beberapa kota dengan nama JKT48 Circus, dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2019.

Selama periode hiatus dari kegiatan berkeliling untuk menyapa para penggemarnya di luar Jakarta, tentunya tertumpuk rasa rindu penggemar yang juga ingin menyaksikan idolanya dari dekat. Hal ini membuat penonton menjadi membludak dibandingkan kegiatan serupa yang dilaksanakan sebelumnya, namun permasalahannya tidak sesederhana itu, karena ada faktor lain yang kemungkinan memunculkan insiden kemarin.

Selama masa pandemi, JKT48 tetap melangsungkan beberapa event secara daring. Event ini memudahkan para penggemar, di luar Jakarta tetap bisa mengikuti kegiatan idolanya di theater serta berbincang melalui video call, layaknya event handshake yang biasanya dilakukan secara luring sebelum pandemi.

Event daring ini memungkinkan adanya penggemar baru dari berbagai kalangan dan daerah. Penggemar baru ini juga bisa mengetahui JKT48 dari berbagai platform media sosial, salah satunya TikTok. Beberapa penggemar lama, juga diketahui kerap membagikan konten video pendek seputar JKT48 melalui media sosial ini.

Sayangnya, beberapa penggemar baru ini lolos dari pengawasan penggemar lama yang mana sudah mengetahui aturan baik tertulis maupun tidak tertulis soal bagaimana menjadi penggemar yang baik. Faktor inilah yang kemungkinan juga memicu adanya insiden di The Park Mall beberapa hari yang lalu. Penggemar baru yang belum mengenal aturan tertulis atau yang tidak tertulis, melakukan hal yang memicu ketidaknyamanan bagi member JKT48 maupun penggemar lama. 

Karena event ini digratiskan bagi yang hanya ingin menonton, ada juga kemungkinan adanya orang baru di luar penggemar yang ikut penasaran dan melihat penampilan grup idola ini. Faktor tak terkontrol ini juga memungkinkan terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi kemarin. Sayangnya, belum ada informasi detail yang saya terima mengenai siapa dan dari mana orang-orang yang mencoba menyentuh member JKT48 pada turnya di Solo ini.

Kejadian ini menjadi pekerjaan rumah bagi JKT48 Operational Team dan penggemar selama konser berlangsung. Pihak-pihak ini harus bersama-sama untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada member JKT48 maupun kepada penggemar lainnya.

Bagi JKT48 Operational Team atau manajemen, ada baiknya meninjau kembali permasalahan keamanan ini. Memang, sebelum pandemi terjadi penggemar banyak yang sudah mengetahui "budaya" yang ada, namun, pasca pandemi ini, pihak manajemen perlu memikirkan hal-hal di luar kendali yang kemungkinan terjadi saat konser berlangsung, seperti halnya yang terjadi kemarin.

Kemudian bagi penggemar JKT48 lama, ada baiknya terus merangkul para penggemar baru melalui fanbase-fanbase yang sudah ada. Karena, "budaya" penggemar yang sudah ada tidak akan diketahui penggemar baru apabila pihak fanbase (basis penggemar) ini pasif dalam menjangkau serta melakukan sosialisasi kepada penggemar baru.

Bagi penggemar baru, ada baiknya juga jeli dalam mengamati "budaya" penggemar JKT48 yang sudah ada sebelumnya dan jangan ragu untuk bertanya atau bergabung dengan basis penggemar yang sudah ada. Jangan sampai apa yang dilakukan nantinya menjadi bahan perbincangan penggemar lain, atau mungkin malah membuat perasaan tidak nyaman bagi member JKT48 itu sendiri.

Terakhir, saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh petugas keamanan dan basis fans yang ada di Kota Solo yang sudah memberikan bantuan keamanan bagi member JKT48 yang mengadakan tur. Semoga kejadian kemarin tidak menjadikan JKT48 trauma berkunjung ke Solo, tetapi bisa menjadikan pembelajaran bagi manajemen dan penggemar apabila akan mengadakan event serupa di kemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun