Selama merantau, saya mempercayakan beberapa pengaturan keuangan pada instrumen investasi reksadana pasar uang, karena jangka waktu investasinya yang relatif pendek dan lebih mudah dicairkan sewaktu-waktu.Â
Beberapa saat yang lalu, saya juga menuliskan "Tips Cuan Manfaatkan Paylater" di Kompasiana, yang di dalamnya ada juga campur tangan investasi reksadana.
Saat awal merantau, bagi para perantau yang baru pertama kali merasakan pengalaman ini, cobalah untuk mencari pekerjaan sampingan.Â
Tentunya, carilah yang tidak mengganggu waktu studi. Misalnya, mengikuti proyek freelance di bidang desain, editing audio-video, atau penulis. Bisa juga mencari pekerjaan sampingan yang sifatnya part time di restoran atau yang lainnya.
Adanya pekerjaan sampingan ini akan sangat membantu, terutama jika uang saku bulanan yang diberikan oleh orang tua bisa dikatakan minim atau di bawah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tempat merantau.Â
Saat merantau, uang saku yang diberikan orang tua saya sekitar 2/3 dari UMK Kota Malang. Untuk mengatasi hal ini, saya cukup aktif untuk mengambil proyek freelance serta pelatihan berbayar demi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hasil dari pekerjaan sampingan serta kiriman orang tua ini, setiap bulannya secara rutin saya sisihkan 1/3-nya untuk diinvestasikan di reksadana pasar uang.Â
Meskipun pertumbuhannya relatif kecil sekitar 6-7% per tahun saja pada saat itu, namun uang ini nyatanya sangat bermanfaat.
Beberapa di antaranya adalah untuk membiayai hobi saya sebagai penggemar kereta api yang membutuhkan kamera untuk dokumentasi, kemudian membeli smartphone baru ketika ada kerusakan pada perangkat lama, dan membeli laptop ketika secara mendadak terjadi kerusakan pada laptop lama yang sudah tidak bisa diperbaiki.Â
Bahkan, seperti yang sudah saya tulis di awal, pada beberapa kesempatan juga masih cukup untuk meminjamkan uang kepada teman yang membutuhkan.
Selama berkuliah di Kota Malang, saya juga cukup aktif dalam bidang produksi film pendek. Pada beberapa kesempatan, saya juga mampu membiayai separuh kebutuhan biaya dalam produksi film pendek tersebut dari hasil menabung rutin di reksadana.