Jika sudah, buka tabungan reksadana yang Anda miliki. Pastikan untuk menabung di sana sejumlah nominal skema cicilan yang sudah dicatat sebelumnya setiap bulannya. Saya sarankan, untuk menabung di Reksadana Pasar Uang yang risikonya relatif rendah.
Bagi yang belum memiliki rekening reksadana, jangan khawatir karena saat ini ada banyak aplikasi yang bisa digunakan. Proses pengajuannya juga cukup mudah, semudah pengajuan Paylater. Beberapa aplikasi yang bisa digunakan antara lain Bareksa atau Bibit.
Setelah 12 kali menabung, cairkan tabungan dan beli barang yang sudah tersimpan di keranjang belanja. Pastikan untuk checkout tanpa menggunakan Paylater. Tunggu hingga barangnya tiba di rumah dengan selamat.
Dengan mengikuti tips sederhana ini, Anda sudah selangkah lebih maju untuk menjauhi jebakan Paylater! Bahkan, uang yang Anda tabung di reksadana pastinya masih tersisa dan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya, bukan?
Paylater dengan segala kemudahannya memang memudahkan kita dalam melakukan pembayaran. Namun, jika tidak digunakan secara hati-hati, fitur ini bisa menjadi senjata makan tuan bagi penggunanya.
Dari pengalaman dan tips singkat yang saya bagikan ini, saya ingin menekankan untuk menggunakan fitur Paylater dengan bijak dan hati-hati.Â
Selain itu, saya juga ingin mengajak untuk membiasakan diri menabung terlebih dahulu sebelum membeli barang, seperti yang mungkin biasa Anda lakukan saat masih kecil.Â
Menabung uang saku yang diberikan oleh orang tua ke dalam celengan. Kemudian, setelah uangnya dirasa cukup, celengan dipecahkan dan uang di dalamnya digunakan untuk membeli sebuah mainan, sepatu, perlengkapan sekolah, dan sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H