Pada Kamis (15/10/2021) kemarin, Kereta Api Indonesia (KAI) meresmikan 3 unit lokomotif jenis CC 202 yang berlivery vintage. Peluncuran ini dilaksanakan di Stasiun Tanjung Karang, Bandar Lampung, yang masuk dalam wilayah Divisi Regional (Divre) 4 Tanjung Karang.
Hadirnya lokomotif dengan livery vintage, sebutan untuk livery yang digunakan pada era Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), ini laris menjadi sasaran foto para penggemar kereta api (railfans) di wilayah Sumatera dan banyak diunggah melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Berikut ini rangkuman beberapa fakta unik dari lokomotif vintage yang hanya bisa ditemukan di Pulau Sumatera ini.
1. Diinisiasi komunitas penggemar kereta api
Dari usulan tersebut, 1 unit lokomotif seri CC 201 83 31 milik Depo Semarang Poncol akhirnya dicat dengan livery era PJKA. Lokomotif tersebut pada akhir Februari 2021 kemarin telah diresmikan beroperasi dan melaksanakan tugasnya untuk memperkenalkan sejarah perkeretaapian di Indonesia.
Tidak cukup sampai di sana, komunitas penggemar kereta api dari Sumatera Selatan yaitu Organisasi Pecinta Kereta Api (OPKA) Sumatera Selatan dan IRPS kembali mengajukan proposal usulan serupa kepada KAI. Bedanya, usulan tersebut diberikan kepada lokomotif yang ada di Pulau Sumatera.
2. Tiga unit lokomotif sekaligus mendapat livery vintage
Adapun 3 seri lokomotif CC 202 yang mendapatkan livery ini adalah CC 202 08 07, CC 202 90 02, dan CC 202 86 09. Proses pengecatan lokomotif CC 202 di Sumatera dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Yasa Lahat di Sumatera Selatan.
3. Bukan livery original 1 unit lokomotifnya
Dua unit lokomotif yang pernah merasakan livery vintage sejak awal dinasannya adalah CC 202 86 09 dan CC 202 90 02. Lokomotif tersebut mulai berdinas pada tahun 1986 dan 1990, yang mana saat itu lokomotif di Indonesia memang masih menggunakan livery vintage seperti halnya lokomotif yang diberi livery vintage saat ini.
4. Diluncurkan saat peringatan 35 tahun KA Babaranjang
KA Babaranjang merupakan upaya KAI untuk memperlancar distribusi batu bara nasional yang menjadi sumber energi pembangkit listrik di Pulau Jawa, Madura, dan Bali. Hingga saat ini, angkutan batu bara menjadi angkutan barang utama KAI dengan volume mencapai 77,5% dari total angkutan barang KAI. Volume Angkutan Batu Bara juga mengalami peningkatan. Pada periode Januari-September 2021, KAI sudah mengangkut 28,84 juta ton batu bara. Meningkat 17,7% dibanding periode yang sama di tahun 2020 yaitu sebanyak 24,49 juta ton batu bara.
5. Punya misi sama dengan lokomotif vintage di Jawa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI