Perusahaan-perusahaan ini punya banyak dana untuk iklan dan membuat orang tertarik pada produk mereka. Akibatnya, banyak orang Indonesia yang masih lebih suka makan makanan cepat saji atau makanan olahan.Â
Masalah lainnya, yaitu harga. Makanan alami atau organik biasanya lebih mahal. Ini jadi masalah bagi banyak keluarga Indonesia yang punya uang terbatas.Â
Di sinilah, peran pemerintah jadi penting dalam membuat kebijakan. Tujuannya membantu masyarakat mendapatkan makanan sehat dengan harga terjangkau.
Salah satu program pemerintah yang bisa membantu adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini memberi bantuan pangan ke keluarga miskin.Â
Pemerintah bisa menambahkan pelajaran tentang gizi dan cara mendapatkan makanan sehat dalam program ini. Mereka juga bisa membantu keluarga-keluarga ini mendapatkan akses ke pasar tani lokal.
Kebijakan bakal menarik ketika pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran menjalankan program makan gratis. Kaitannya adalah program itu mengangkat makanan alami atau real food.
Inovasi dan Solusi
Untungnya, banyak ide kreatif yang muncul untuk mengatasi masalah-masalah ini. Contohnya, ada aplikasi bernama TaniHub (https://www.foodsolutions.tanihub.com/) yang menghubungkan petani langsung dengan pembeli.Â
Aplikasi ini pernah populer ketika di masa Covid-19 dan kabarnya bisa membantu petani menjual hasil panen mereka dengan harga yang lebih baik. Repotnya, perusahaan pemilik aplikasi itu sudah bangkrut dan bermasalah.
Ada juga program "Kampung Pangan Lestari" dari Kementerian Pertanian (https://majalahtani.id/tahun-2024-pemkot-cirebon-fokus-kembangkan-urban-farming/). Program ini mengajak masyarakat untuk menanam makanan mereka sendiri di lingkungan tempat tinggal mereka.Â
Program-program semacam juga muncul diinisiasi pemerintah daerah, organisasi, atau masyarakat dengan tujuan serupa.Â
Satu hal yang menarik, banyak makanan tradisional Indonesia sebenarnya sudah termasuk "makanan alami". Contohnya tempe, makanan dari kedelai yang kaya protein.Â