Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Makna "Walk Out" terhadap Pidato Netanyahu di PBB bagi Diplomasi Indonesia

1 Oktober 2024   08:09 Diperbarui: 1 Oktober 2024   10:54 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi walk out yang dilakukan delegasi Indonesia saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di Sidang Majelis Umum PBB pada 27 September 2024 memiliki dampak signifikan terhadap posisi internasional Indonesia. 

Tindakan itu mencerminkan sikap tegas Indonesia dalam mendukung Palestina dan menolak kebijakan Israel, sekaligus menunjukkan posisi Indonesia di panggung global.

Dalam studi Hubungan Internasional (HI), aksi walk out ini dapat dipandang sebagai upaya Indonesia untuk mengkonstruksi identitas dan perannya di dunia internasional. Identitas dan kepentingan aktor dibentuk oleh ide-ide bersama, bukan hanya kekuatan material (Wendt, 1999).

Dalam konteks ini, Indonesia menegaskan identitasnya sebagai negara yang konsisten mendukung perjuangan Palestina dan menentang kebijakan Israel yang dianggap melanggar hukum internasional.

Sementara itu, aksi semacam ini juga merupakan bentuk soft balancing yang dilakukan sekelompok negara untuk mengimbangi kekuatan dominan tanpa konfrontasi langsung (Mearsheimer, 2018).

Lebih lanjut, tindakan itu juga menguatkan sikap tegas Indonesia terhadap isu Palestina, khususnya memperkuat posisi Indonesia di mata negara-negara Muslim dan anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Dampak pertama dari aksi walk out ini adalah penguatan citra Indonesia sebagai pendukung utama Palestina di kancah internasional. Konsistensi dalam kebijakan luar negeri seperti itu dapat meningkatkan kredibilitas sebuah negara di mata internasional (Jervis, 2017).

Dengan melakukan walk out, Indonesia mempertegas posisinya dan potensial meningkatkan pengaruhnya di kalangan negara-negara pro-Palestina.

Kedua, aksi ini dapat memperkuat solidaritas Indonesia dengan negara-negara Muslim dan anggota OKI. Dukungan terhadap Palestina telah menjadi salah satu faktor penting dalam membangun hubungan antar negara Muslim. Dengan cara itu, walk out itu berpotensi meningkatkan peran Indonesia dalam diplomasi di dunia Islam.

Tantangan

Namun, di sisi lain, aksi walk out ini juga dapat membawa tantangan bagi hubungan Indonesia dengan Israel dan sekutunya, terutama Amerika Serikat. 

Negara perlu menjaga keseimbangan antara hard power dan soft power dalam hubungan internasional" (Nye, 2021). Caranya adalah negara-negara tetap membuka jalur komunikasi dengan semua pihak untuk dapat berperan sebagai mediator yang kredibel bagi sebuah konflik berkepanjangan.

Dalam konteks regional ASEAN, aksi walk out Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu pemimpin di kawasan. Amitav Acharya (2023) berpendapat bahwa peran aktif negara-negara ASEAN dalam isu-isu global dapat meningkatkan pengaruh mereka dan memperkuat posisi ASEAN sebagai aktor global.

Meski begitu, walk out itu tampaknya memiliki dampak minimal terhadap hubungan ekonomi Indonesia dengan Israel. Kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik formal.

Dalam konteks yang lebih luas, aksi walk out itu juga mencerminkan dinamika perubahan dalam tatanan dunia. John Ikenberry, dalam bukunya "A World Safe for Democracy" (2020), memaparkan bahwa dunia sedang bergerak menuju "tatanan liberal yang lebih inklusif".

Dalam konteks ini, sikap tegas Indonesia dapat dilihat sebagai upaya untuk memposisikan diri dalam tatanan dunia yang lebih multipolar.

Selain itu, berbagai negara perlu menegaskan arti pentingnya bersikap konsistensi di fforum-forum nternasional. Tindakan simbolis harus diikuti dengan langkah-langkah konkret lainnya dalam kebijakan luar negeri (Slaughter, 2020).

Untuk itu, nnegara-negara perlu meningkatkan upaya diplomasinya untuk mengadvokasi isu-isu yang mereka perjuangkan di berbagai forum internasional.

Resiko

Namun begitu, sikap yang terlalu konfrontatif seperti itu ternyata memiliki resiko politik. Sebuah negara, misalnya Indonesia, perlu menjaga keseimbangan antara prinsip dan pragmatisme dalam politik luar negerinya" (Walt, 2023). Negara-negara tetap perlu membuka ruang dialog dengan semua pihak untuk dapat berperan sebagai mediator yang efektif dalam konflik internasional.

Aksi walk out ini juga dapat dilihat sebagai upaya Indonesia untuk mempengaruhi norma-norma internasional. Martha Finnemore dan Kathryn Sikkink dalam artikel mereka "International Norm Dynamics and Political Change" (1998) menjelaskan bagaimana norma-norma internasional dapat berubah melalui tindakan-tindakan aktor negara. 

Dalam hal ini, aksi walk out Indonesia berusaha memperkuat norma dukungan internasional terhadap hak-hak Palestina dan penolakan terhadap kebijakan Israel yang dianggap melanggar hukum internasional.

Dengan demikian, aksi walk out Indonesia saat pidato Netanyahu di PBB memiliki dampak multidimensi terhadap hubungan internasional Indonesia.

Di satu sisi, hal ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pendukung utama Palestina dan berpotensi meningkatkan pengaruhnya di dunia Muslim. 

Namun di sisi lain, Indonesia juga perlu berhati-hati agar sikapnya tidak mengganggu hubungan dengan sekutu-sekutu Israel dan tetap dapat berperan sebagai mediator yang kredibel. Indonesia perlu mempertimbangkan secara hati-hati keseimbangan antara prinsip dan pragmatisme dalam politik luar negerinya. 

Sikap tegas dalam mendukung Palestina harus diimbangi dengan upaya untuk tetap terlibat secara konstruktif dengan semua pihak dalam mencari solusi damai untuk konflik Israel-Palestina.

Melalui doktrin politik luar negeri yang bebas dan aktif, Indonesia dapat memaksimalkan pengaruh positifnya di kancah internasional sambil tetap menjaga kepentingan nasionalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun