Tentu saja, upaya mempertahankan posisi "negara tengah" ini akan menghadapi tantangan besar. Tekanan dari kekuatan-kekuatan besar untuk memilih sisi kemungkinan akan semakin kuat.Â
Misalnya melalui penegakan ekstrateritorial sanksi ekonomi atau pembatasan rantai pasok.
Namun dengan pendekatan yang tepat, Indonesia masih memiliki peluang untuk memaksimalkan manfaat dari hubungan dengan berbagai pihak sembari meminimalkan risiko ketergantungan berlebihan pada satu blok.Â
Kunci utamanya adalah meningkatkan kekuatan ekonomi domestik dan pengaruh diplomatik regional.
Pada akhirnya, pilihan Indonesia pasca Jokowi akan sangat bergantung pada dinamika geopolitik global dan kebijakan masing-masing blok ekonomi besar. Jika fragmentasi ekonomi global semakin tajam, Indonesia mungkin terpaksa memilih afiliasi yang lebih erat dengan salah satu blok.Â
Selama masih ada ruang untuk berdiplomasi, Indonesia harus terus berupaya mempertahankan posisinya sebagai "negara tengah" yang bisa bermitra dengan semua pihak demi kepentingan nasionalnya sendiri.
Sumber:
https://www.ft.com/content/87c2edd1-0608-4785-893c-215e5a3bcaba
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H