Lebih jauh lagi, pemerintah dapat memanfaatkan momentum PON untuk mempererat hubungan dengan negara-negara lain melalui pertukaran atlet atau pelatih, serta mengundang pengamat olahraga internasional. Langkah ini akan membuka peluang kerjasama di bidang olahraga dengan negara-negara lain.Â
Langkah itu sekaligus mempromosikan potensi olahraga Indonesia di kancah global. Sebagai contoh, Indonesia telah menjalin kerjasama dengan Jepang dalam pengembangan atlet bulu tangkis, yang telah menghasilkan prestasi gemilang di berbagai kejuaraan internasional (Kusuma, 2022).
Dengan perbaikan yang menyeluruh dan pemanfaatan potensi secara maksimal, PON dapat menjadi instrumen diplomasi olahraga yang efektif bagi Indonesia. Keberhasilan penyelenggaraan PON akan meningkatkan soft power Indonesia di dunia internasional, membuka peluang kerjasama di bidang olahraga.
Selain itu, PON juga memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan olahraga global. Soft power yang dihasilkan melalui olahraga dapat menjadi aset penting dalam diplomasi publik suatu negara.Â
Dengan begitu, PON bukan sekadar ajang olahraga nasional, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang bagi diplomasi olahraga Indonesia.Â
Pengelolaan yang tepat dan strategis menjadikan PON sebagai modal berharga bagi Indonesia untuk meraih prestasi dan pengakuan di kancah olahraga internasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi global secara keseluruhan.Â
Diplomasi olahraga memiliki potensi besar dalam membangun hubungan internasional yang positif dan memperkuat citra suatu negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H