Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa banyak kemudahan dan manfaat bagi masyarakat.Â
Namun, di sisi lain, penggunaan teknologi yang berlebihan juga dapat menimbulkan dampak negatif yang disebut dengan technostress.
Technostress adalah kondisi stres yang dialami individu akibat penggunaan teknologi yang berlebihan atau tidak efektif. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah, baik secara fisik, mental, maupun sosial.Â
Beberapa gejala technostress yang umum dialami antara lain kelelahan mata, sakit kepala, gangguan tidur, kecemasan, depresi, dan penurunan produktivitas.
Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap technostress adalah kebiasaan doomscrolling. Doomscrolling adalah kebiasaan menelusuri konten negatif di media sosial atau berita secara berlebihan, yang dapat meningkatkan kecemasan dan stres.Â
Hal ini sering terjadi ketika seseorang terus-menerus memeriksa ponsel untuk mendapatkan informasi terbaru, terutama mengenai berita buruk atau peristiwa negatif.
Untuk mengatasi doomscrolling, beberapa tips praktis yang dapat dilakukan adalah:
1. Batasi waktu penggunaan smartphone dan media sosial, misalnya dengan mengaktifkan mode penggunaan waktu terbatas.
2. Hindari membuka media sosial atau berita saat bangun pagi atau sebelum tidur.
3. Gantikan kebiasaan memeriksa ponsel dengan aktivitas lain yang lebih positif, seperti membaca buku, berolahraga, atau berinteraksi dengan orang lain.