Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kuasa Struktural Internet Melumpuhkan Sistem Jaringan Global

22 Juli 2024   00:01 Diperbarui: 22 Juli 2024   00:35 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh lain yang lebih baru adalah serangan ransomware WannaCry pada tahun 2017. Serangan iti mempengaruhi lebih dari 200.000 komputer di 150 negara. Akibatnya, sistem kesehatan nasional Inggris, perusahaan telekomunikasi Spanyol Telefónica, dan banyak organisasi lainnya di seluruh dunia lumpuh (Ehrenfeld, 2017). 

Kejadian-kejadian itu mengungkapkan bagaimana serangan siber dapat memiliki dampak luas dan melintasi batas-batas negara. Serangan siber bahkan mengancam tidak hanya keamanan nasional tetapi juga kesejahteraan masyarakat global.

Perang jaringan 

Menurut John Arquilla dan David Ronfeldt dalam buku mereka "Networks and Netwars: The Future of Terror, Crime, and Militancy" (2001), serangan siber seperti ini dapat dianggap sebagai bentuk "perang informasi" atau "perang jaringan." 

Dalam perang semacam itu, aktor-aktor non-negara dapat memanfaatkan kerentanan sistem jaringan global untuk mencapai tujuan mereka, tanpa harus terlibat dalam konfrontasi fisik yang lebih tradisional. Serangan siber menjadi ancaman yang semakin sulit untuk diatasi oleh aktor-aktor negara.

Selain itu, kuasa struktural Internet juga dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi opini publik dan mengubah persepsi masyarakat global. Manuel Castells, dalam bukunya "The Rise of the Network Society" (1996), menjelaskan bahwa Internet telah menciptakan "ruang jaringan." Ruang seperti itu dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi, memobilisasi dukungan, dan mempengaruhi wacana publik (Castells, 1996). 

Ruang-ruang itu dapat digunakan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk mendiskreditkan lawan mereka, menciptakan polarisasi, dan pada akhirnya, melumpuhkan sistem jaringan global. 

Kasus interfensi Rusia dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016 adalah contoh nyata dari bagaimana kuasa struktural Internet dapat digunakan untuk mempengaruhi proses demokratis dan stabilitas politik global. 

Melalui kampanye disinformasi yang terorganisir di media sosial dan platform digital lainnya, aktor-aktor yang diduga terkait dengan pemerintah Rusia berhasil mempengaruhi opini publik dan potensial mempengaruhi hasil pemilihan (Mueller, 2019). 

Melalui kasus itu, Internet dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan "perang informasi" yang dapat mengancam integritas sistem politik dan sosial suatu negara.

Aktor non-negara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun