Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sejarah dan Dinamika Kebijakan Luar Negeri Indonesia Sejak Reformasi 1998

7 Juli 2024   23:06 Diperbarui: 7 Juli 2024   23:09 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia semakin aktif dalam kerja sama internasional untuk menangani isu-isu transnasional, melihatnya sebagai cara untuk meningkatkan profil globalnya (Heiduk (2016).

Selain itu, Indonesia juga semakin menyadari pentingnya soft power dalam diplomasi. Indonesia telah berusaha memanfaatkan kekuatan budaya, nilai-nilai demokrasi, dan pengalaman pembangunannya sebagai aset diplomatik. 

Kecenderungan itu terlihat dari upaya-upaya untuk mempromosikan Islam moderat dan toleransi beragama di forum-forum internasional. Berbagai upaya dilakukan pemerintah Indonesia baik di tingkat domestik dan internasional melalui kegiatan interfaith dialogue.

Sejak reformasi 1998, politik luar negeri Indonesia dapat dikatan telah mengalami transformasi signifikan. Dari fokus pada konsolidasi demokrasi dan pemulihan citra internasional di awal era reformasi, Indonesia kini berusaha memposisikan diri sebagai kekuatan menengah yang berpengaruh di tingkat regional dan global. 

Namun, tantangan-tantangan baru tentu saja terus muncul, menuntut adaptasi dan inovasi dalam pendekatan diplomatik Indonesia. Ke depan, Indonesia akan terus menghadapi dilema dalam menyeimbangkan berbagai kepentingan dan tuntutan. 

Tantangan-tantangan yang dihadapi dan pilihan-pilihan kebijakan yang diambil tidak hanya membentuk posisi Indonesia di panggung internasional, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana sebuah negara demokrasi baru dapat beradaptasi dan berkembang dalam sistem internasional yang kompleks.

 Masa depan politik luar negeri Indonesia akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk mengelola kompleksitas hubungan internasional sambil tetap mempertahankan prinsip-prinsip dasarnya (Sukma, 2020).

Dalam konteks ini, fleksibilitas dan pragmatisme, dikombinasikan dengan komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai demokrasi dan multilateralisme, akan menjadi kunci bagi Indonesia untuk menavigasi lanskap geopolitik yang semakin kompleks.

Dengan demikian, sejarah dan dinamika politik luar negeri Indonesia sejak reformasi 1998 mencerminkan perjalanan sebuah negara dalam menemukan kembali identitas dan perannya di dunia yang berubah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun