Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Melihat Persepsi Negara-Negara di Asia Tenggara terhadap China

18 Juni 2024   21:58 Diperbarui: 19 Juni 2024   07:34 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dampak hubungan Amerika Serikat-China terhadap negara ASEAN (Sumber gambar: LSE IDEAS via aseanvietnam.vn)

Ketidakpercayaan terhadap komitmen China untuk menerapkan kata-katanya ke dalam tindakan tampaknya menjadi akar persoalan. 

Contohnya, China menolak untuk terlibat dalam proses penyelesaian sengketa Konvensi Hukum Laut PBB yang pada 2016 mengabulkan klaim sembilan garis putus-putus di Laut China Selatan sebagai tidak sah.

Selain itu, respons terhadap pernyataan Menteri Pertahanan China di KTT Shangri-La 2024 mencerminkan keraguan akan konsistensi antara retorika damai China dan tindakan agresinya di Laut China Selatan.

Contoh lainnya adalah ketidakjelasan komitmen China di meja perundingan dengan ASEAN mengenai Declaration of Conduct (DoC) dan Code of Conduct (CoC) dapat ditelusuri sejak 2002. Kalaupun ada, sebaliknya, perilaku angkatan laut atau kapal nelayan China di Laut China Selatan justru memancing konflik bersenjata.

Faktor Ketakutan

Data survei mengungkap adanya kekhawatiran bahwa kekuatan ekonomi dan militer China dapat digunakan untuk mengancam kedaulatan dan kepentingan negara-negara di kawasan. 

Mayoritas responden di setiap negara ASEAN, kecuali Laos, tidak yakin China akan "berbuat hal yang benar" dalam berkontribusi pada perdamaian, keamanan, kemakmuran, dan tata kelola global.

Alasan utama ketidakpercayaan ini adalah bahwa kekuatan China berpotensi mengancam kedaulatan dan kepentingan negara bersangkutan.

Meskipun begitu, ada keinginan yang nyata dari negara-negara ASEAN untuk menjaga perdamaian dengan China. Mayoritas responden di 7 dari 10 negara ASEAN mengharapkan hubungan bilateral dengan China akan membaik dalam beberapa tahun mendatang.

Hanya responden dari Filipina yang memperkirakan hubungan akan memburuk. Sedangkan responden Singapura dan Myanmar memperkirakan tidak akan ada perubahan signifikan dalam hubungan bilateral.

Meningkatkan Hubungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun